*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Mendengar kata “orangtua” pasti langsung teringat bapak ibu kita, ada juga yang menyebut ayah ibu.
Kasih sayang kedua orangtua kita begitu luar biasa. Sejak kita lahir hingga dewasa seperti sekarang ini.
Tak pernah lelah merawat dan mendidik kita dari bayi sampai tumbuh dewasa.
Tak pernah bosan menasihati jika kita membuat kesalahan.
Tak pernah lelah merawat kita saat sakit.
Tak henti-hentinya mendoakan kita dalam setiap salatnya.
Tak pernah lelah mencari nafkah untuk mencukupi segala kebutuhan kita, menyekolahkan kita setinggi-tingginya agar bisa menjadi kebanggaan kelak.
Dan masih banyak lagi kasih sayang orangtua kita yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Selama sembilan bulan ibu kita mengandung. Kemudian menyusui selama dua tahun lamanya. Malam hari saat lelap tidur, tiba-tiba kita merengek minta ASI atau mungkin popok kita basah.
Belum lagi kalau kita sakit, siang malam kita merengek untuk terus minta digendong. Tidur pun tetap minta digendong tanpa mau tahu kalau Ibu kita sudah sangat lelah dan mengantuk.
Namun demi anaknya yang sangat disayangi, Ibu kita melakukan semua itu semata-mata agar anaknya merasa nyaman dan aman. Benar saja jika ada hadis berkata: “Aljanatu tahta ahdamil umahati.” (Surga di bawah telapak kaki ibu). Karena jasa-jasanya yang begitu besar.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman di dalam Al-Qur’an:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman 14)
Ibu kita adalah wanita luar biasa yang telah dikirim Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk mengandung, melahirkan, merawat dan membesarkan kita di dunia ini.
Ayah kita adalah sosok paling tangguh yang dikirimkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menjaga kita, mencarikan nafkah untuk kita, serta memenuhi segala kebutuhan hidup dan pendidikan kita. Tanpa mereka kita tidak akan pernah menikmati indahnya dunia yang fana ini.
Kalau kita masih menganggap orangtua kita cerewet, itu karena beliau berdua sangat menyayangi kita.