Ibnu Qayyim Al-Jauziyah melalui Madarijus Salikin menyebut tiga derajat keikhlasan seorang manusia, antara lain ialah:
1. Tidak melihat amal sebagai amal, tidak mencari imbalan dari amal, dan tidak puas terhadap amal
Terdapat tiga penghalang yang dilakukan seseorang dari amalnya. Pertama, pandangan dan perhatiannya. Kedua, keinginan atas imbalan dari amalnya.
Ketiga, puas, dan senang kepadanya. Padahal semua kebaikan yang ada dalam diri seorang hamba semata atas karunia Allah, pemberian, kebaikan, dan nikmat-Nya.
2. Malu terhadap amal sambil tetap berusaha untuk membenahinya, memelihara cahaya taufik yang dipancarkan Allah
Seorang muslim akan merasa malu kepada Allah karena merasa amalnya belum layak. Namun, amal itu tetap diupayakan. Derajat ini mencakup 5 perkara. Antara lain amal, berusaha dalam amal, rasa malu kepada Allah, memelihara kesaksian, melihat amal sebagai pemberian, dan karunia Allah.
3. Memurnikan amal, membiarkan amal berlalu berdasarkan ilmu, tunduk kepada hukum kehendak Allah dan membebaskannya dari sentuhan rupa
Memurnikan amal dimaknai sebagai membiarkan amal itu berlalu berdasarkan ilmu dan ketundukan terhadap kehendak Allah SWT. Sementara itu, membebaskan dari sentuhan rupa artinya membebaskan amal dan ubudiyah dari selain Dia.
Keimanan yang menghunjam kuat ke dalam lubuk hati yang paling dalam, dibekali dengan ilmu yang tinggi, ditambah amal yang hebat, bisa saja hilang tak berbekas, jika tidak dihiasi dengan sikap ikhlas.
Ya, kata kunci untuk seluruh aktivitas hidup kita yang diorientasikan untuk ibadah kepada Allah, hanya akan bermakna dan bernilai di hadapan-Nya, jika disertai ketulusan hati dan keikhlasan jiwa.
Ikhlas dalam pengertiannya yang umum adalah melakukan segala aktivitas (amal) ibadah tanpa pamrih, tidak berharap apa-apa selain rida Allah. Konsentrasi ibadahnya hanya ditujukan kepad Allah semata, tidak yang lainnya. Parameternya adalah ketulusan niat dari sebelum, selama, dan sesudah kita beramal. Konsistensi ketulusan niat harus melingkupi ketiga aspek ini, tidak hanya salah satunya.