AMM Harus Jadi Role Model Pembinaan Mubaligh Muda Muhammadiyah
Sholihin Fanani (kanan) membekali mubaligh muda Muhammadiyah. foto: fauzan/majelistabligh.id

Moch. Shahirul Muttaqin, utusan PDM Bojonegoro, menyatakan kegiatan AMM ini memberi kesan mendalam baginya.

“Kita di sini benar-benar diberikan materi wawasan yang sangat penting untuk kita pahami sebagai bekal untuk berdakwah di masyarakat,” ujarnya.

Tak hanya itu, imbuh dia, para peserta AMM juga diberi materi skill yang harus dikuasai sebagai calon mubaligh Muhammadiyah.

“Saya berharap semoga dari kegiatan AMM ini nantinya tumbuh mubaligh-mubaligh Muhammadiyah yang moderat dan berkemajuan,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris PDM Lamongan Dr. Piet Hizbullah Khaidir menyampaikan apresiasa atas terselenggaranya acara ini.

Menurut dia, AMM adalah ruang pembekalan dan penggemblengan kader-kader mubaligh muda dengan materi-materi yang sangat diperlukan dalam membangun kapasitas dan kapabiltas mereka.

“AMM harus berkelanjutan, agar programnya dapat dirasakan oleh seluruh kader mubaligh muda di Jawa Timur,” tandas ketua STIQSI Lamongan ini.

Terpisah, Wakil Ketua PWM Jatim Dr. Sholihin Fanani menegaskan, AMM harus bisa menjadi role model (teladan) pembinaan mubaligh Muda Muhammadiyah.

“Ini sangat penting karena dapat memberikan contoh nyata dari ajaran Islam yang baik dan benar,” ujar dia.

Sholihin berharap, penyelenggaraan berikutnya bisa segera dilaksanakan. Sehingga, target untuk melahirkan seribu mubaligh muda Muhammadiyah bisa dicapai.

“Berikutnya bisa segera diagendakan wilayah Surabaya Raya, Mataraman, Tapal Kuda, dan lainnya,” pungkas dia. (munahar)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini