UM Surabaya

Tafsir Ibnu Katsir Tentang Rezeki

Adz-Dzariyat, ayat 52-60:

{كَذَلِكَ مَا أَتَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلا قَالُوا سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ (52) أَتَوَاصَوْا بِهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ (53) فَتَوَلَّ عَنْهُمْ فَمَا أَنْتَ بِمَلُومٍ (54) وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ (55) وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ (56) مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57) إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ (58) فَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذَنُوبًا مِثْلَ ذَنُوبِ أَصْحَابِهِمْ فَلا يَسْتَعْجِلُونِ (59) فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ يَوْمِهِمُ الَّذِي يُوعَدُونَ (60) }

“Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, “Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila.” Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas. Maka berpalinglah kamu dari mereka, dan kamu sekali-kali tidak tercela. Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai kekuatan lagi Sangat Kokoh. Maka sesungguhnya untuk orang-orang zalim ada bagian (siksa) seperti bagian teman-teman mereka (dahulu); maka janganlah mereka meminta kepadaKu menyegerakannya. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang kafir pada hari yang diancamkan kepada mereka.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala menghibur hati Nabi-Nya, bahwa sebagaimana dikatakan terhadapmu oleh orang-orang musyrik itu, juga dikatakan pula oleh orang-orang yang mendustakan para rasul-Nya di masa lalu.

{كَذَلِكَ مَا أَتَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلا قَالُوا سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ}

“Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, “Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila.” (Adz-Dzariyat: 52)

Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:

{أَتَوَاصَوْا بِهِ}

“Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu?” (Adz-Dzariyat: 53)

Yakni apakah sebagian dari mereka saling berpesan dengan sebagian yang lain tentang ucapan itu?

{بَلْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ}

“Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.” (Adz-Dzariyat: 53)

Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas, hati mereka sama saja. Karena itu, maka orang-orang yang terkemudian dari mereka mengatakan hal yang sama dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang sebelum mereka. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

{فَتَوَلَّ عَنْهُمْ}

“Maka berpalinglah kamu dari mereka.” (Adz-Dzariyat: 54)

Yakni hai Muhammad, berpalinglah kamu dari mereka.

{فَمَا أَنْتَ بِمَلُومٍ}

“Dan kamu sekali-kali tidak tercela.” (Adz-Dzariyat: 54)

Maksudnya, Kami tidak mencelamu dengan sikap tersebut.

{وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ}

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (Adz-Dzariyat: 55)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini