*) Oleh: Sigit Subiantoro,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
‘Jangan merasa paling benar’, sebuah ucapan yang sering terdengar,
untuk berkilah ketika ditegur atau diingatkan.
Padahal merasa benar adalah fitrah manusia. Karena tidak ada di dunia ini yang merasa paling sesat.
Lihatlah Fir’aun, ia berkata: “Aku tidaklah memandang kecuali yang aku pandang baik, dan aku hanyalah membimbing kalian kepada jalan kebenaran.” (QS. Ghafir: 29).
Bila ada yang berkata kepadamu: “Jangan merasa paling benar.”
Tanyalah ia: “Anda berkata demikian apakah merasa benar?”
Tentu ya.
Merasa paling benar dalam perkara yang telah jelas dalilnya, adalah perkara yang diperintahkan.
Sedangkan dalam perkara yang bersifat ijtihad dan tidak ada nash yang gamblang, maka kita hanya memilih yang kita pandang kuat tanpa menyesatkan yang lainnya.
Yang salah adalah orang yang merasa paling benar, namun tidak memiliki hujjah dan dalil yang kuat.
Semoga bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News