*) Oleh: Ustaz Muhammad Nashihudin, MSi,
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur
Di surga dipenuhi bunga bunga yang indah dan gula-gula yang menunjukkan kenikmatan, karpet merah telah terbentang untuk mengawal dan menyambut para hamba Allah yang telah sukses.
Namun dalam sebuah syair yang mengatakan, “Wahai Tuhanku sungguh aku tidak pantas untuk menjadi penghuni surga-Mu namun aku juga tidak mampu menahan panasnya nerakamu, dosa-dosaku bagaikan pasir di lautan, sedang umurku setiap hari terus berkurang hanya kepada-Mu aku memohon ampunan karena engkau lah yang berhak mengampuni dosa hamba hamba-MU
Allah SWT berfirman:
اِنَّاۤ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَآءً
“Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,”
فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَا رًا
“lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,”
عُرُبًا اَتْرَا بًا
“yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya.” (QS. Al-Waqi’ah 56: Ayat 34- 37)
Sebenarnya kalau mau disadari oleh kaum Muslimin masuk surga itu mudah dan murah tetapi sayang sekali banyak yang ogah.
Seperti tersenyum pada saudara sesama muslim, bersedekah sesuai kemampuan dan menyingkirkan duri dari jalan juga bentuk amal shaleh dan masih banyak jalan menuju surga.
Sementara itu jalan masuk ke neraka teramat terjal butuh modal yang besar, tetapi banyak orang yang memaksa seperti berjudi, berzina dan mabok dan menyembah berhala.