*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Otentisitas Al-Qur’an berkali-kali Allah tegaskan. Hal ini untuk meyakinkan manusia bahwa Al-Quran itu datang dari sisi-Nya tanpa ada satu makhluk pun ikut andil di dalam pembuatannya.
Allah pun mengancam nabi dicabut nyawanya bilamana berani melakukannya. Namun watak dasar orang kafir selalu ragu terhadap otensitas Al-Qur’an dan menganggapnya sebagai karya Muhammad.
Otentisitas Al-Quran
Allah menjamin Al-Qur’an sebagai Maha karya-Nya dan tidak ada hak bagi utusan-Nya melakukan perubahan.
Allah pun mengancam membunuh nabi bila berani melakukan perubahan. Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya :
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْاَ قَاوِيْلِ
“Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,”
(QS. Al-Haqqah : 44)
Ancaman Allah ini menunjukkan bahwa rasul hanya menyampaikan dan tidak ada peran sedikit pun untuk menyelipkan atau menyusun kumpulan perkataan suci dan mulia ini.
Al-Qur’an banyak memberikan janji dan ancaman pada manusia. Janji surga dan kemuliaan bagi yang melakukan ketaatan, serta ancaman dan kehinaan di neraka bagi para penentangnya.
Sejarah pemuliaan terhadap Al-Quran sudah mencatat nama-nama orang terbaik dan membalas kebaikan di dunia dan akherat karena tunduk dan patuh pada Al-Quran.
Sebaliknya sudah mengabadikan nama-nama para penentangnya serta membalas kehinaan di dunia dan di akhirat kelak.