Kisah Inspiratif tentang Anak dan Orang Tua di Zaman Nabi
UM Surabaya

*) Oleh: Syahrul Ramadhan, S.H., M.Kn,
Sekretaris LBH AP PD Muhammadiyah Lumajang

Dalam sejarah Islam, terdapat banyak kisah yang mengandung hikmah dan pelajaran bagi kehidupan sehari-hari.

Salah satu kisah inspiratif yang mengajarkan bahwa anak tidak selalu salah dan orangtua tidak selalu benar adalah kisah dari zaman Nabi Muhammad saw.

Kisah ini mengajarkan pentingnya kebijaksanaan, kesabaran, dan keadilan dalam hubungan antara orang tua dan anak.

Kisah Ashab Al-Kahfi

Salah satu kisah yang mengandung hikmah adalah kisah Ashab Al-Kahfi, yang tercantum dalam Al-Qur’an, Surat Al-Kahfi ayat 9-26.

Kisah ini menceritakan tentang sekelompok pemuda yang berlindung di dalam gua untuk menyelamatkan iman mereka dari penguasa zalim yang memaksa mereka menyembah berhala.

Para pemuda ini menunjukkan keberanian dan kebijaksanaan dalam mempertahankan keyakinan mereka, meskipun harus berhadapan dengan orang tua dan masyarakat yang berbeda pandangan.

Kisah ini menunjukkan bahwa kadang-kadang anak-anak mungkin memiliki pandangan yang lebih benar atau lebih bijak dalam hal-hal tertentu, terutama ketika berkaitan dengan iman dan keyakinan.

Orangtua, meskipun memiliki lebih banyak pengalaman hidup, tidak selalu benar dalam segala hal, terutama jika terpengaruh oleh nilai-nilai yang salah.

Kisah Abdullah bin Abdullah bin Ubay

Contoh lainnya adalah kisah Abdullah bin Abdullah bin Ubay, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Ayahnya, Abdullah bin Ubay bin Salul, adalah seorang munafik yang sering mengkhianati dan menentang Nabi.

Abdullah bin Abdullah, meskipun sangat mencintai dan menghormati ayahnya, tetap setia kepada Islam dan Nabi Muhammad SAW.

Ketika ayahnya meninggal, Abdullah bin Abdullah meminta izin kepada Nabi untuk menguburkan ayahnya sesuai dengan adat Islam, meskipun ayahnya seorang munafik.

Nabi mengizinkan dan bahkan memberikan jubah beliau sebagai kain kafan. Ini menunjukkan bahwa meskipun Abdullah bin Ubay sering salah, Nabi Muhammad saw dan putranya tetap memperlakukannya dengan kasih sayang dan kehormatan.

Penuh Kasih Sayang

Kisah-kisah ini mengajarkan bahwa dalam hubungan antara orangtua dan anak, kebijaksanaan dan keadilan harus selalu diutamakan.

Anak-anak harus diajarkan untuk menghormati dan mencintai orangtua mereka, namun mereka juga harus diberi ruang untuk berpikir dan bertindak sesuai dengan keyakinan mereka.

Di sisi lain, orangtua harus bersikap bijaksana dan adil, serta terbuka terhadap pandangan dan pendapat anak-anak mereka semampang tidak keluar dari syar’i.

Selain itu, penting bagi kita untuk memahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Orangtua bisa saja salah, begitu juga anak-anak.

Yang terpenting adalah bagaimana kita saling mendukung, mendengarkan, dan belajar satu sama lain.

Dengan demikian, hubungan antara orangtua dan anak akan menjadi lebih harmonis dan penuh kasih sayang.

Kisah-kisah inspiratif dari zaman Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa kebijaksanaan, keadilan, dan kasih sayang adalah kunci dalam hubungan antara orang tua dan anak.

Anak tidak selalu salah, dan orang tua tidak selalu benar. Yang penting adalah bagaimana kita saling menghargai dan mendukung satu sama lain dalam menjalani kehidupan ini.

Dengan mengambil hikmah dari kisah-kisah ini, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dan harmonis dengan orang tua dan anak-anak kita. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini