UM Surabaya

Kewajiban Orangtua

Anak adalah amanah dari Allah, maka orangtua memiliki kewajiban menjaganya lahir dan batin. Kewajiban yang berkonsekuensi pertanggungjawaban di dunia dan akhirat.

Orangtua mesti menunaikan tugas mulia tersebut dengan sebaik mungkin, karena apa yang ditanam itulah yang akan dituai kelak.

Hak anak dari orangtua, atau kewajiban orangtua tehadap anak, menurut kacamata Islam setidaknya ada tiga:

Pertama, memberikan nama yang baik. Menurut Islam, nama bukan sekadar sebutan biasa, sebab nama adalah doa dan harapan besar yang terus “dipanjatkan” setiap saat.

Bahkan, setiap orang yang memanggil atau bertanya, “Siapa namamu?”. “Namaku Muhammad (yang terpuji)”. Sepanjang waktu, ia akan didoakan menjadi orang yang senantiasa terpuji akhlaknya.

Kedua, mengajarkan baca tulis, atau dalam arti luas memberikan pendidikan. Mendidik anak adalah tanggung jawab penuh orangtua.

Sedangkan, guru, dosen, ustaz, kiai, dan lain-lain, hanya membantu tugas orangtua untuk memaksimalkan pendidikan anak-anak.

Manajemen sekolah yang baik salah satunya tercermin dari sinergi yang instens antara guru dan orangtua murid.

Karena, sejatinya, orangtua (keluarga) adalah madrasah pertama yang paling memahami secara detail mengenai kondisi anak.

Pendidikan apa yang paling utama bagi anak? Tidak lain adalah pendidikan iman, yaitu mengajarkan anak-anak mengenai ketuhanan yang lurus (tauhid).

Ini adalah fondasi kecerdasan spiritual anak sepanjang hidup. Spiritualitas akan menghadirkan kebaikan-kebaikan, seperti berbakti kepada kedua orangtua, mendirikan salat, dan tidak bersikap sombong (QS. 31 : 13 – 19).

Ketiga, menikahkan apalagi telah dewasa. Orangtua yang baik akan selektif memilihkan pasangan untuk anaknya.

Pilihan yang sesuai dengan tuntunan agama, yaitu pasangan yang setara (sekufu) dalam status sosial ekonomi, nasab, rupa, dan terakhir adalah agama sebagai syarat mutlak dari kebahagiaan rumah tangga.

Mengapa faktor agama menjadi kunci? Sebab, pernikahan bukan hanya ikatan percintaan, atau pelestarian keturunan. Pernikahan adalah ibadah terpanjang yang sarat kebaikan.

Contoh kecil, seseorang sebelum menikah mungkin masih salat sendirian, namun ketika menikah ganjaran dua puluh tujuh derajat pahala terbuka lebar setiap waktu, yaitu salat berjemaah dengan pasangan.

Mengapa kewajiban-kewajiban tersebut sangat penting, baik bagi orangtua atau pun si anak? Sebab, ketiganya merupakan upaya merealisasikan perintah Allah, agar selamat dari nestapa dunia akhirat (QS. 66: 6).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini