Majelis Tabligh Gresik Gelar Diklat Mubaligh Muda di Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran
Para mubaligh muda Muhammadiyah yang mengikuti dikalt di Ponpes Paciran: foto: ist
UM Surabaya

Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik mendagakan Diklat Mubaligh Muda Muhammadiyah.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Muhammadiyah Paciran, Lamongan, Jumat (26/7/2024).

“Digelarnya kegiatan ini para mubaligh muda Muhammadiyah Gresik agar menjadi penerus dakwah agama Islam yang handal, berakhlak, hingga berkemajuan,” ujar Wakil Majelis Tabligh PDM Gresik) Ustaz Anas Thohir.

Dia lalu mengungkapkan jika ada 19 orang yang mengikuti Pelatihan Mubaligh Muda Muhammadiyah Gresik. Mereka mewakili Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM).

“Masing-masing PCM mendelegasikan dua kadernya untuk mengikuti kegiatan ini,” jelasnya.

Melalui diklat ini, sebut Anas , pihaknya ingin membekali para mubaligh dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjalankan tugas dakwah secara efektif.

Ketua Majelis Tabligh PDM Gresik Ustaz Badrus Sholeh mengaku gembira dan mengapresiasi dengan respons yang luar biasa dari pimpinan Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran, Lamongan.

“Kami mengucapkan terima kasih dalam penyambutan yang luar biasa, terutama dengan penyediaan fasilitas baru,” katanya.

“Kami juga senang karena bisa silaturrahim dengan para pimpinan pondok pesantren modern Muhammadiyah Paciran, Lamongan,” timpal Badrus.

Sementara itu, KH. Muhammad Dawam Saleh, pemangku Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung Paciran, Lamongan menyambut baik dilaksanakannya pelatihan ini.

Menurut diam, kegiatan ini sangat penting dalam mempersiapkan kader-kader dakwah yang berkualitas. Di mana para mubaligh Muhammadiyah diharapkan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang ajaran Islam dan mampu menyampaikannya dengan baik.

Penasihat Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Timur itu juga menanggapi tema yang diusung oleh PDM Gresik, yaitu Mencetak Mubaligh yang Handal, Berakhlak, dan Berkemajuan.

“Saya berharap para mubaligh bisa menjadi mubaligh yang memiliki wawasan keilmuan (handal) dan juga memiliki attitude (akhlak) yang baik dan modern (berkemajuan) dengan menjadikan mubaligh muda tidak tertinggal dalam isu-isu keagamaan hingga politik,” paparnya.

Dengan diklat ini, imbuh Kiai Dawam, akan banyak mubaligh muda Muhammadiyah mampu menjawab tantangan zaman dan berperan aktif dalam pembangunan masyarakat. (muhammad jamaluddin)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini