*) Oleh: Muhammad Nashihudin, MSi,
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur
Orang orang mukmin yang cerdas dan pintar adalah mereka yang mempersiapkan diri dengan bekal iman dan amal saleh sejak dini inilah yang disebut kecerdasan spiritual.
Setelah beberapa tahun manusia hidup di dunia ini, maka pada akhirnya mereka akan menuju pada kehancuran total yaitu hari yang ditunggu tunggu yaitu hari Kiamat yang menghancurkan jagat Raya ini.
Jangan ada penyesalan di hari Kiamat nanti gara-gara tidak siap dan tidak punya bekal untuk bertemu Allah SWT.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَّاَنَّ السَّا عَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَا ۙ وَاَ نَّ اللّٰهَ يَـبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ
“dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.” (QS. Al-Hajj 22: Ayat 7)
Adapun kehidupan manusia di bumi muka bumi ini akan berakhir Ketika terjadi huru hara pada akhir zaman.
Tentu saja mulai sekarang harus memperhatikan dan mempersiapkan diri bekal untuk kebutuhan di alam akhirat yaitu iman dan amal shaleh agar selamat dan sukses menuju Allah SWT dengan selamat.
Kecerdasan spritual akan menghantarkan seseorang menjadi jiwa yang tenang dan nyaman disisiNya
1. Manusia diperlihatkan beban beban hidup nya
يٰۤـاَيُّهَا النَّا سُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۚ اِنَّ زَلْزَلَةَ السَّا عَةِ شَيْءٌ عَظِيْمٌ
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.”
يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّاۤ اَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَا تِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّا سَ سُكٰرٰى وَمَا هُمْ بِسُكٰرٰى وَلٰـكِنَّ عَذَا بَ اللّٰهِ شَدِيْدٌ
“(Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras.” (QS. Al-Hajj 22: Ayat 1- 2)
2. Semua manusia akan berkumpul di Padang Mahsyar untuk mendapatkan ganjaran
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَا لَ وَ تَرَى الْاَ رْضَ بَا رِزَةً ۙ وَّحَشَرْنٰهُمْ فَلَمْ نُغَا دِرْ مِنْهُمْ اَحَدًا
“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau akan melihat bumi itu rata dan Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.”
وَعُرِضُوْا عَلٰى رَبِّكَ صَفًّا ۗ لَقَدْ جِئْتُمُوْنَا كَمَا خَلَقْنٰكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۢ ۖ بَلْ زَعَمْتُمْ اَ لَّنْ نَّجْعَلَ لَـكُمْ مَّوْعِدًا
“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. (Allah berfirman), “Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada pertama kali; bahkan kamu menganggap bahwa Kami tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (berbangkit untuk memenuhi) perjanjian.” (QS. Al-Kahf 18: Ayat 47- 48)