UM Surabaya

Yakni merasa heran dengan keadaannya, padahal sebelumnya bumi tenang, kokoh, serta menetap, dan manusia diam dengan tenang di atas permukaannya. Dengan kata lain, keadaan bumi menjadi sebaliknya, saat itu bumi bergerak-gerak dan mengalami gempa yang dahsyat.

Bumi telah kedatangan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memerintahkan kepadanya untuk berguncang dengan hebatnya, yaitu gempa yang dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kemudian bumi mengeluarkan semua orang mati yang terkandung di dalam perutnya dari kalangan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian.

Saat itulah manusia merasa heran dengan keadaan bumi, karena bumi telah diganti dengan bumi yang lain, begitu pula langitnya; lalu mereka digiring untuk menghadap kepada Allah Yang Maha Esa lagi Mahamenang.

Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:

{يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا}

“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.” (Az-Zalzalah: 4)

Yaitu menceritakan tentang semua apa yang telah diperbuat oleh orang-orang yang menghuni permukaannya.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ، حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ -وَقَالَ التِّرْمِذِيُّ وَأَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ النَّسَائِيُّ، وَاللَّفْظُ لَهُ: حَدَّثَنَا سُوَيد بْنُ نَصْرٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ -هُوَ ابْنُ الْمُبَارَكِ-عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ، عَنْ سَعِيدٍ المقْبُرِي، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ الْآيَةَ: {يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا} قَالَ: “أَتَدْرُونَ مَا أَخْبَارُهَا؟ “. قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: “فَإِنَّ أَخْبَارَهَا أَنَّ تَشْهَدَ عَلَى كُلِّ عَبْدٍ وَأَمَةٍ بِمَا عَمِل عَلَى ظَهْرِهَا، أَنْ تَقُولَ: عَمِلَ كَذَا وَكَذَا، يَوْمَ كَذَا وَكَذَا، فَهَذِهِ أَخْبَارُهَا”

“Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak; dan Imam Tirmidzi mengatakan juga Abdur Rahman An-Nasai, sedangkan lafaz hadis berikut menurut apa yang ada padanya, bahwa telah menceritakan kepada kami Suwaid ibnu Nasi”, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnul Mubarak, dari Sa’id ibnu Abu Ayyub, dari Yahya ibnu Abu Sulaiman, dari Sa’id Al-Maqbari, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) membaca firman-Nya: pada hari itu bumi menceritakan beritanya. (Az-Zalzalah: 4) Lalu Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda, “Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan beritanya?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda: Sesungguhnya berita bumi ialah bila ia mengemukakan persaksian terhadap setiap hamba laki-laki dan perempuan tentang apa yang telah dikerjakannya di atas permukaannya. Bumi mengatakan bahwa Fulan telah mengerjakan anu dan anu di hari anu. Demikianlah yang dimaksud dengan beritanya.”

Kemudian Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan, sahih, garib.

وَفِي مُعْجَمِ الطَّبَرَانِيُّ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ لَهِيعة: حَدَّثَنِي الْحَارِثُ بْنُ يَزِيدَ -سَمِعَ رَبِيعَةَ الجُرَشي-: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “تَحَفَّظُوا مِنَ الْأَرْضِ، فَإِنَّهَا أُمُّكُمْ، وَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَحَدٍ عَامِلٌ عَلَيْهَا خَيْرًا أَوْ شَرًّا، إِلَّا وَهِيَ مُخبرة”

“Di dalam kitab Mu’jam Imam Tabrani disebutkan melalui hadis Ibnu Lahi’ah, bahwa telah menceritakan kepadaku Al-Haris ibnu Yazid yang telah mendengar Rabi’ah Al-Hadasi yang mengatakan bahwa Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) pernah bersabda: Hati-hatilah kalian terhadap bumi, karena sesungguhnya bumi adalah ibu kalian, dan sesungguhnya tiada seorang manusia pun yang melakukan suatu perbuatan di atasnya, apakah amal baik atau amal jahat, melainkan ia pasti akan menceritakannya.”

Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:

{بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا}

“Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya.” (Az-Zalzalah: 5)

Imam Bukhari mengatakan bahwa lafaz ini sesinonim dengan auha ilaiha dan waha laha atau waha ilaiha. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Abbas, bahwa auha laha sama dengan auha ilaiha. Makna lahiriah ayat menunjukkan bahwa ini mengandung makna azina laha, yakni Tuhan telah memerintahkan atau mengizinkan kepadanya (untuk demikian).

Syabib ibnu Bisyr telah meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: pada hari itu bumi menceritakan beritanya. (Az-Zalzalah: 4) Yakni Tuhannya telah berfirman kepadanya, ‘”Berbicaralah kamu,” maka ketika itu juga bumi dapat berbicara. Mujahid mengatakan, makna auha laha ialah memerintahkan kepadanya. Al-Qurazi mengatakan bahwa Allah (Subhanahu wa Ta’ala) telah memerintahkan kepada bumi untuk terbelah mengeluarkan mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini