Sejarah mencatat bahwa, tiga orang Khalifah Khulafaur Rasyidin (Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib) adalah para sahabat nabi yang utama dan dijamin sebagai ahli surga oleh Rasulullah shalallahu alayhi wasallam.
Mereka wafat terbunuh akibat dendam, fitnah dan kebencian yang terpendam dalam sosok-sosok jahat, Abu Lu’luah, Amr bin Hamiq, dan Abdul Rahman bin Muljam.
Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu syahid oleh Abu Lu’luah. Dia dibakar kebencian dan dendam akibat Kerajaan Persia ditaklukkan oleh Khalifah dan nasibnya yang menjadi budak.
Khalifah Umar radhiyallahu ‘anhu syahid saat menjadi Imam salat subuh bersama beberapa makmum yang salat saat itu.
Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, sang Dzunnurain, sang pengumpul mushaf Alquran pertama, yang bahkan para malaikat malu kepada beliau, juga syahid (salah satunya) oleh Amr bin Hamiq akibat fitnah massif jahat yang disebar Abdullah bin Saba’.
Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu syahid dalam keadaan berpuasa di bulan Haji dan saat sedang membaca Alquran.
Efek fitnah itu kecil!
Lihatlah, akibat fitnah jenazah Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu yang akan disalatkan di Masjid Nabawi ditolak ramai-ramai oleh sebagian umat muslim saat itu.
Alasaannya, Khalifah Utsman difitnah sebagai adalah orang kafir, munafik, dan banyak dosa. Akhirnya, jenazah Khalifah Utsman hanya disalatkan di rumah,
Masih kurang puas?
Jenazah Khalifah Utsman baru bisa dikuburkan 3 hari setelah wafatnya beliau di pemakaman Yahudi. Ini setelah gelombang penolakan dari sebagian umat muslim yang termakan fitnah sehingga melarang jenazah Khalifah Utsman dimakamkan di pemakaman Islam di Madinah.
Masih kurang tragis?
Saking bencinya gerombolan umat yang otaknya somplak itu, sempat memukuli jenazah Khalifah Utsman. Duh, saya ndak mampu lagi menulisnya, silakan baca sendiri sirah Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, dan para sahabat Nabi.
Terakhir yang paling terkenal adalah Abdurrahman bin Muljam. Dia membunuh Khalifah Ali bin Abi Thalib, sang gerbang ilmu, karamallahu wajhah.
Apakah Abdurrahman bin Muljam itu orang awam atau kafir?
Tidak. Abdurrahman bin Muljam adalah seorang ahli ibadah, ahli salat, rajin berpuasa, dan penghafal Alquran, namun seperti busur panah yang melesat, cuma di tenggorakan tidak sampai ke hati.
Abdurrahman bin Muljam adalah salah satu contoh yang nyata. Gelar ahli ibadah itu pun belum cukup, karena jika tanpa dibekali ilmu, adab dan akhlak yang cukup, maka hidupnya akan musnah dimakan fitnah dan kebencian.
Abdurrahman bin Muljam dkk menganggap pembunuhan terhadap Khalifah Ali adalah sebuah ibadah, jihad, taqarrub kepada Allah, dapat 72 bidadari di surga.
Dia sama sekali tidak menyesal, dan bahkan amat sangat bangga membunuh Khalifah Ali yang dianggapnya tidak menegakkan syariat Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
Dan sekali lagi, sejarah mencatat, bahwa setelah Khalifah Ali bin Abi Thalib terbunuh saat salat subuh. Beliau kemudian disalatkan dan dimakamkan secara sembunyi-sembunyi,
Kenapa proses pemakaman Khalifah Ali bin Thalib seperti menjadi rahasia?
Karena dikhawatirkan kaum otak somplak itu akan membongkar makam Khalifah Ali dan melakukan tindakan keji lain terhadap jenazah beliau.
Tidak ada yang baru di bumi ini, karena sejarah biasanya akan berulang. Sudah cukup kejadian tragedi tragis terhadap tiga Khalifah Khulafaur Rasyidin. Jangan sampai terulang!
Zaman sekarang sudah muncul kelompok yang hobi mengkafirkan sesama muslim. Maka berhati-hatilah, jaga keluarga kita dari ajaran seperti itu.
Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah)
Ibadah itu wajib, tapi jangan lupa untuk menghiasi ibadah dengan akhlak dan ilmu, supaya tidak menjadi Abdurrahman bin Muljam
Karena atsar sujud itu bukan semata jidat yang berwarna hitam, tapi apa yang membekas di dalam hati, ucapkan selawat dan kirimkan Al-Fatihah untuk para Khalifah Khulafaur Rasyidin,
Semoga kita semua selamat dari fitnah dunia, fitnah dajjal, dan fitnah akhir zaman.
Ya Muqallibal Qulub, wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hati kami berjalan di atas agama-Mu dan ketaatan kepada-Mu. (*)
*) Ferry Is Mirza DM, Aktivis Muhammadiyah dan Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Jatim