Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) punya nakhoda baru. Ini setelah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) SK Nomor 299/KEP/I.0/D/2024, yang memutuskan, mengangkat Dr. Rido Kurnianto, M.Ag sebagai rektor UMPO periode 2024-2028.
Lantas, siapakah Rido Kurnianto? Menurut data yang dihimpun majelistabligh.id, Rido adalah putra asli Ponorogo. Lahir, 21 April 1968. Golongan atau kepangkatannya Lektor/IIId. Sedangkan jabatan fungsional akademiknya, Penata Tingkat I.
Rido menempuh S-1 di IAIN Malang mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), lulus tahun 1991. Dia kemudian melanjutkan S-2 di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengambil Filsafat Islam, lulus tahun 1999. Setelah itu, Rido melanjutkan S-3 Studi Islam di UIN Yogyakarta dan lulus tahun 2022.
Rido dikenal ahli di bidang studi Islam interdisipliner, kearifan lokal, dan dakwah kultural. Dia kerap jadi rujukan banyak peneliti dan media massa untuk menjelaskan persoalan-persoalan tersebut.
Baca juga: Rido Kurnianto Jadi Rektor Baru Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Penelitiannya berjudul “Kupu-Kupu Terbang Ke Langit; Kajian Makna Simbol Kupu-Kupu pada Ritual Dzikir TQN Suryalaya Tasikmalaya” mendapat penghargaan dari Kemenag RI, tahun 2012. Dia juga meraih penghargaan Bupati Ponorogo sebagai Penulis Konten Lokal dan Budaya Ponorogo, tahun 2022.
Karier Rido di UMPO dimulai dari dosen, kemudian menjabat Ketua Jurusan FAI, 1996-1998. Dinilai berprestasi, Rido kemudian dipercaya menjabat Pembantu Dekan (PD) II FAI, 1998-2000.
Pada tahun 2000-2008, Rido menjabat Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UMPO. Berikutnya, dia menjabat Koordinator Pascasarjana FAI, tahun 2008-2012.
Tahun 2012, Rido diangkat menjadi Dekan FAI. Selama delapan tahun dia menjabat dekan, hingga dipercaya menjadi Ketua II Senat Universitas UMPO, tahun 2020-2024.
Rido juga aktif di Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo. Dia sempat menjabat Sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat, Ketua Pusat Studi Seni Budaya dan sekarang menjadi Tim Lembaga Dakwah Komunitas (LDK).
Beberapa karya ilmiah yang telah ditulis Rido Kurnianto, di antaranya Seni Selawatan
Gembrung; Sejarah, Akulturasi Budaya, dan Nilai Agama (Jurnal Terakreditasi, El-Harakah, Jurnal Budaya Islam UIN Malang Juli-Desember 2012); History, Stigma, and Adiluhung Values Reyog Obyog (Cultural Studies in Indonesia) (Jurnal Internasional Scopus, Psycologhy and Education. H-indeks : 10); dan Perbandingan Konsepsi Epistemologi Empirisme Ibnu Taimiyyah dan John Locke (Jurnal Terakreditasi, Tsaqafah Universitas Darussalam Gontor, Volume 10 Nomor 1, Mei 2014). (wh)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News