Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim berkomitmen untuk menciptakan majelis dan lembaga yang aktif dan produktif.
Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris PWM Jatim Prof. Dr. Biyanto saat membuka kegiatan sosialisasi dan pelatihan Hisab Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (24/8/2024). Program ini diinisiasi oleh Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PWM Jawa Timur.
“Tidak boleh lagi ada stigma tentang majelis “basah” dan majelis “kering”. PWM Jawa Timur berkomitmen untuk merancang dan memfasilitasi seluruh kegiatan majelis dan lembaga secara merata,” tegas Biyanto.
“Tekad PWM Jatim adalah membuat majelis dan lembaga “basah kuyub”,” imbuh dia, lalu disambut tawa dan tepuk tangan riuh para hadirin.
Terkait KHGT, Biyanto mengatakan jika hal itu dirancang untuk menjawab tantangan umat dan zaman.
Kepastian waktu sangat penting, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang memerlukan izin.
“Tanpa kepastian waktu,kita bisa kesulitan mendapatkan tempat atau izin yang diperlukan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Biyanto menekankan pentingnya penguatan metode KHGT sebagai sistem penanggalan Islam yang akurat.
Untuk itu, MTT PWM Jatim perlu menyusun narasi KHGT yang didukung oleh landasan teologis dan ilmiah.
“KHGT harus memiliki dasar yang kuat baik secara teologis maupun saintifik,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan, KHGT menjadi salah satu topik pembahasan dalam Konsolidasi Nasional PP Muhammadiyah yang diselenggarakan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta pada 27-28 Juli 2024 lalu.
Namun, isu ini kurang viral dibandingkan dengan isu lain, seperti permasalahan izin tambang.
Dosen UINSA ini juga mengapresiasi inisiatif MTT dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
“Atas nama PWM, secara resmi saya membuka acara sosialisasi dan pelatihan Hisab Kalender Hijriyah Global Tunggal. Selamat mengikuti proses sosialisasi dan pelatihan. Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar bagi kita semua,” pungkasnya. (afifun nidlom)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News