Prof. Nazar: Kekuatan Utama Muhammadiyah Berada di Akar Rumput
Nazaruddin Malik. foto: wiwiz khalifah
UM Surabaya

Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Prof. Nazaruddin Malik, menegaskan bahwa kekuatan utama Muhammadiyah terletak pada akar rumput, terutama di tingkat ranting. Menurutnya, ranting adalah elemen vital yang memastikan Muhammadiyah tetap relevan dan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan umat.

Pernyataan ini disampaikan saat meresmikan Gedung PAUD TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA), Ranting Bango, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Ahad (25/8/2024).

“Kekuatan lengkap Muhammadiyah berada di akar rumput. Salah satunya adalah Ranting Muhammadiyah Bango ini,” ujar Prof. Nazar, yang akrab disapa Prof. Nazar, dalam sambutannya.

Prof. Nazar menilai bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan akar rumput memiliki karakteristik yang sangat kuat. Karakter ini menjadikan Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.

“Kekuatan Muhammadiyah ada di ranting. Di sinilah tempat di mana semangat dan ghiroh perjuangan benar-benar terasa,” tambahnya.

Sebagai seseorang yang memiliki pengalaman panjang dalam berorganisasi, Prof. Nazar mengaku memahami betapa pentingnya merawat ranting. ”

Saya pernah 15 tahun menjadi pimpinan ranting di Jatimulyo, Malang. Meskipun sekarang saya hanya sebagai penasehat, saya masih merasakan betapa beratnya tanggung jawab ini,” ungkapnya dengan penuh kenangan.

Prof. Nazar juga menekankan pentingnya fondasi ideologis yang kuat dalam berorganisasi, yang salah satunya dapat ditemukan dalam QS. Ali Imran ayat 110. Ayat ini, menurutnya, memberikan panduan agar organisasi dapat berfungsi sebagai sarana yang melahirkan umat terbaik melalui pandangan yang lurus dan tindakan yang benar.

“Organisasi Muhammadiyah harus mampu melahirkan umat terbaik, dan itu semua dimulai dari pemahaman yang kuat akan ajaran agama serta komitmen untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Prof. Nazar, yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Selain fondasi ideologis, Prof. Nazar juga menyoroti pentingnya mengasah kalbu sebagai cara mendekatkan diri kepada Tuhan.

Dia menjelaskan bahwa gerakan fisik Muhammadiyah, terutama melalui amal usaha, merupakan manifestasi dari ideologi yang memberikan dampak nyata bagi para warganya.

“Pilar kedua adalah ilmu pengetahuan. Muhammadiyah selalu terbuka dan menjadi penggerak risalah Islam yang berkemajuan,” ujarnya, menambahkan bahwa pilar ini harus diimbangi dengan keinginan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat, memberikan waktu, tenaga, dan kemampuan demi kepentingan bersama.

Prof. Nazar juga mengenang masa-masa ketika kekuatan gotong royong sangat dominan dalam budaya Muhammadiyah.

“Pada tahun 90-an, jika ada anggaran sekolah yang kurang, pengajarnya dibayar melalui gotong royong oleh pimpinan dan anggotanya. Itulah wujud nyata dari ghiroh ideologi Muhammadiyah, yaitu pelaksanaan ta’awun secara sistematis dan logis,” kenangnya.

Beliau juga mengingatkan tentang pentingnya persatuan dan kebersamaan dalam berjamaah, yang diibaratkan seperti kain yang dijahit.

“Kain yang dijahit itu menggambarkan betapa pentingnya persatuan. Setiap potongan kain, jika dijahit dengan kuat, akan menjadi satu kesatuan yang utuh dan bermanfaat. Jika tidak, akan terurai dan kehilangan fungsinya,” jelasnya.

Dalam penutupannya, Prof. Nazar menekankan pentingnya konsolidasi ideologis yang bertumpu pada agama, pendidikan, dan tanggung jawab sosial.

Dia juga mengajak seluruh anggota Muhammadiyah untuk menjadikan Surat An-Nahl ayat 92 sebagai landasan ideologis dalam berorganisasi.

“Janganlah kita seperti perempuan yang menguraikan benang yang sudah dipintal dengan kuat, hingga menjadi cerai berai kembali. Ini adalah peringatan agar kita menjaga sumpah dan perjanjian dalam organisasi, tanpa tergoda oleh perbedaan jumlah atau kekuatan,” tegasnya, mengutip ayat tersebut sebagai pengingat bagi seluruh anggota Muhammadiyah. (wiwiz khalifah)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini