UM Surabaya

Hadis ini merupakan riwayat Al-Bazzar, kemudian Al-Bazzar mengatakan bahwa ia tidak mengetahui si perawi meriwayatkan hadis ini melainkan hanya dari jalur tersebut.

Menurut kami, hadis ini daif karena keadaan Ibrahim ibnul Hakam ibnu Aban.

Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:

{بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ}

amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (At-Taubah: 128)

Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

{وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ. فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ. وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ}

Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu. maka katakanlah, “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kalian kerjakan.” Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang. (Asy-Syu’ara: 215-217)

Hal yang sama diperintahkan oleh Allah dalam ayat yang mulia ini, yaitu firman-Nya:

{فَإِنْ تَوَلَّوْا}

Jika mereka berpaling. (At-Taubah: 129)

Maksudnya, berpaling dari apa yang engkau sampaikan kepada mereka, yakni dari syariat yang agung, suci, sempurna lagi global yang engkau datangkan kepada mereka.

{فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ}

maka katakanlah, “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. (At-Taubah: 129)

Yakni Allah-lah yang memberikan kecukupan kepadaku. Tidak ada Tuhan selain Dia, dan hanya kepada-Nya aku bertawakal.

{رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلا}

(Dialah) Tuhan masyriq dan magrib, tidak ada Tuhan melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung. (Al-Muzzammil:9)

Adapun firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:

{وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ}

Dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arasy yang agung.” (At-Taubah: 129)

Dialah yang memiliki segala sesuatu, dan Dia pulalah yang menciptakannya, karena Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arasy yang agung yang merupakan atap dari semua makhluk. Semua makhluk —mulai dari langit, bumi, dan segala sesuatu yang ada pada keduanya serta segala sesuatu yang ada di antara keduanya— berada di bawah ‘Arasy dan tunduk patuh di bawah kekuasaan Allah (Subhanahu wa Ta’ala) Pengetahuan (ilmu) Allah meliputi segala sesuatu, kekuasaan-Nya menjangkau segala sesuatu, dan Dialah yang melindungi segala sesuatu.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abu Bakar, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Umar, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Ali ibnu Zaid, dari Yusuf ibnu Mahran, dari Ibnu Abbas r.a., dari Ubay ibnu Ka’b yang mengatakan bahwa ayat Al-Qur’an yang paling akhir penurunannya ialah firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).: Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari kaum kalian sendiri. (At-Taubah: 128), hingga akhir surat.

Abdullah ibnu Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Rauh, telah menceritakan kepada kami Abdul Mu’min, telah menceritakan kepada kami Umar ibny Syaqiq, telah menceritakan kepada kami Abu Ja’far Ar-Razi, dari Ar-Rabi’ ibnu Anas, dari Abul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka’b r.a., bahwa mereka menghimpunkan Al-Qur’an di dalam mushaf-mushaf di masa pemerintahan Abu Bakar r.a. Dan tersebutlah orang-orang menulisnya, sedangkan yang mengimlakannya kepada mereka adalah Ubay ibnu Ka’b. Ketika tulisan mereka sampai pada ayat surat At-Taubah ini, yaitu firman-Nya: Sesudah itu mereka pun pergi, Allah telah memalingkan hati mereka (At-Taubah: 127), hingga akhir ayat. Maka mereka menduga bahwa ayat ini merupakan ayat yang paling akhir penurunannya. Maka Ubay ibnu Ka’b berkata kepada mereka, “Sesungguhnya sesudah ayat ini Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) membacakan dua ayat lainnya kepadaku,” yaitu firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).: Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari kaum kalian sendiri. (At-Taubah: 128), hingga akhir ayat berikutnya. Lalu Ubay ibnu Ka’b berkata bahwa ayat Al-Qur’an inilah yang paling akhir penurunannya, kemudian dia mengakhirinya dengan apa yang biasa dipakai sebagai pembukaan oleh Allah (Subhanahu wa Ta’ala)., yaitu dengan firman-Nya:

{وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدُونِ}

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, “Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah oleh kalian akan Aku.” (Al-Anbiya: 25)

Hadist ini berpredikat garib pula.

Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Bahr, :eiah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad ibnu Salamah, dari Muhammad ibnu Ishaq, dari Yahya ibnu Abbad, dari ayahnya (yaitu Abbad ibnu Abdullah ibnuz Zubair) yang menceritakan bahwa Al-Haris ibnu Khuzaimah datang kepada Khalifah Umar ibnul Khattab dengan membawa kedua ayat dari surat At-Taubah ini, yaitu firman-Nya: Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari kaum kalian sendiri. (At-Taubah: 128) Maka Umar ibnul Khattab berkata, “Siapakah yang menemanimu membawakan ayat ini?” Al-Haris menjawab, “Saya tidak tahu. Demi Allah, sesungguhnya aku bersaksi bahwa aku benar-benar mendengarnya dari Rasulullah, lalu aku resapi dan aku hafalkan dengan baik.” Umar berkata, “Aku bersaksi, aku sendiri benar-benar mendengarnya dari Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam).” Selanjutnya Umar berkata, “Seandainya semuanya ada tiga ayat, niscaya aku akan menjadikannya dalam suatu surat tersendiri. Maka perhatikanlah oleh kalian surat Al-Qur’an mana yang pantas untuknya, lalu letakkanlah ia padanya.” Dan mereka meletakkannya di akhir surat At-Taubah.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini