Pemilu 2024 Harus Objektif, Rasional, dan Berkoridor Demokrasi Modern
UM Surabaya

Muhammadiyah mendorong supaya konsesi-konsesi politik dan pernyataan yang kompetitif tidak dijadikan state of mind dalam kontestasi yang dilakukan oleh para elit politik.

Konsesi politik melalui koalisi politik dalam konteks politik itu sah-sah saja dilakukan, termasuk statement yang kompetitif di antara para elit politik juga sebagai hal yang lumrah.

Akan tetapi, jika keduanya sudah menjadi state of mind, dikhawatirkan akan menyebabkan kontestasi tidak konstruktif.

Oleh karena itu, Muhammadiyah mendorong supaya visi kebangsaan yang telah diletakkan dasarnya oleh para pendiri bangsa supaya dielaborasi dan dibawa ke ruang publik.

Visi kebangsaan tersebut seharusnya menjadi bahan diskusi para kontestan maupun calon kontestan.

Selanjutnya, para elit politik, negara dan bangsa memiliki tanggung jawab moral supaya dalam melakukan langkah dan pernyataan-pernyataan supaya tidak mengarah pada polarisasi. Karena jika terjadi polarisasi lagi, harga yang dibayar terlalu mahal.

Di situlah Muhammadiyah tanpa meng-adjustment elit dan kekuatan serta proses kontestasi ini, tetapi kami ingin bersama menghadirkan kepemimpinan moral serta visioner.

Muhammadiyah juga mendorong supaya tidak menggunakan politisasi – sentimen atas nama apa pun seperti suku, ras, dan golongan.

Termasuk agama yang kemudian membawa polarisasi sehingga kontestasi melahirkan eksklusivitas-eksklusivitas kelompok tertentu.

Mari kita berkontestasi, mengedepankan politik yang objektif, yang rasional, yang ada di dalam koridor demokrasi modern. (*)

(Disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir saat berkunjungan ke Kantor PBNU Jakarta, 25 Mei 2023).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini