*)Oleh: Masro’in Asfani
Wakil Ketua PDM Kabupaten Lamongan
Romantika hidup bagian dari pernak-pernik perjalanan kehidupan. Dengan suka duka maka lahirlah bahagia. Setelah manusia mendapati ujian kepahitan, dari kepahitanlah akan merasakan buah kemanisan.
Tawa dan tangisan kadang saling beriringan di dalam menempuh kehidupan. Seorang pelaut harus bermain dengan ombak, bermain dengan badai laut, dengannya akan terus berguncang hingga mendapati pantai yang baru.
Melenggang menepi di pantai dari bergelut dengan ombak yang seakan menenggelamkannya, namun dengan kepiawaian sang nakhoda, bisalah ombak dilaluinya dengan indah hingga sampai di pantai yang penuh harapan. Inilah hidup, kadang ada kesedihan dan menangis, tetapi setelahnya ada senyum manis yang menggembirakan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاَ نَّهٗ هُوَ اَضْحَكَ وَاَ بْكٰى ۙ
“dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,” QS. An-Najm 53: 43
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاَ نَّهٗ هُوَ اَمَا تَ وَ اَحْيَا ۙ
“dan sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,” QS. An-Najm 53: 44
Kandungan Ayat
1. Menangis dan tertawa
2. Mematikan menghidupkan
‘Ibrah yang bisa dipetik,
Lika-liku di dalam kehidupan itu dialami setiap manusia, susah kemudian bahagia, miskin dan kaya, berpangkat namun rendah hati, berpangkat sombong diri. Beruntunglah orang-orang yang mengabdikan dirinya kepada ilahi.
Catatan,
Ingatlah!
Bahwa semua yang hidup akan mati, maka bekal yang baik adalah taqwa. Taqwa akan menghantarkan ke dalam keberkahan sejati di hadapan Allah Tuhan Yang Maha Suci.
Hikmah
Senyum, tawa dan susah selalu bersama dalam kehidupan manusia, berbahagialah orang yang bersandar pada Tuhannya.
Doa Agar Terlepas Dari Kesulitan
لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sungguh aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. QS. Al-Anbiya 87
Penjelasan:
Seperti tertuang dalam Al-Quran surat Al-Anbiya ayat 87-88 yang berkisah tentang Nabi Yunus yang pernah membaca doa ini sebagai bentuk penyesalan atas kelancangannya meninggalkan dakwah. Ia merasa berat menghadapi kaumnya yang membangkang, hingga kemudian ia tinggalkan. Maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim”. Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.
Doa ini hendaknya agar dibaca pada setiap waktu dan kesempatan, agar dihindarkan dari rasa frustasi dalam menghadapi perjuangan hidup dan senantiasa agar diberikan kemudahan dalam menjalani segala ujian dari Allah SWT.
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News