Kewajiban kita sebagai sesama muslim adalah untuk saling mengingatkan dan menasihati dalam kebenaran.

Namun dalam menasihati orang lain, kita tidak bisa memaksakan untuk menjadi apa yang kita inginkan. Kita hanya sebatas bisa menyampaikan, bukan mengubah seseorang. Sebab, hidayah hanya milik Allah semata.

Tugas kita hanyalah menyampaikan. Sebagaimana firman Allah:

وَمَا عَلَيْنَا إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ

“Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.” (QS. Yasin: 17)

As-Sa’diy menjelaskan bahwa tugas kita hanya menyampaikan. Apabila diterima maka alhamdulillah. Apabila ditolak, maka sudah bukan kewajiban kita.

وإنما وظيفتنا -التي هي البلاغ المبين- قمنا بها، وبيناها لكم، فإن اهتديتم، فهو حظكم وتوفيقكم، وإن ضللتم، فليس لنا من الأمر شيء.

“Tugas kami hanyalah menyampaikan dengan ilmu yang jelas, kami lakukan dan kami jelaskan bagi kalian. Apabila kalian mendapat hidayah, maka itulah keberuntungan dan taufik bagi kalian. Apabila kalian tetap tersesat, maka tidak ada kewajiban bagi kami lagi.” [Lihat Tafsir As-Sa’diy]

Menyampaikan dengan ilmu ilmiah dengan cara yang lembut dan hikmah. Inilah yang disebut dengan hidayah al-irsyad wal bayan. Semua bisa memberikan hidayah ini dengan ilmu.

Sebagaimana firman Allah pada Rasul-Nya saw:

وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi hidayah/petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Asy-Syuuraa: 52).

Ada pun memberikan mengubah orang lain, maka ini hak khusus Allah,
yaitu memberikan Hidayah at-taufiq.

Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak bisa memberikan hidayah ini.

Sebagaimana firman Allah:

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. (Al Qashash/28 : 56)

Berdakwah itu sederhana. Apabila diterima Alhamdulillah. Apabila ditolak, jangan dipaksa untuk menerima.

Jangan dimusuhi tetapi didoakan. Karena ia masih saudara kita seiman, se-Islam yang insya Allah selama masih dalam keadaan iman dan Islam masih ada kesempatan ketemu di surga. (*/tim)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini