Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Saad Ibrahim, menegaskan pentingnya dakwah sebagai medium utama dalam kehidupan umat. Ia mencontohkan peristiwa hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah pada tahun 622 M sebagai momentum strategis dalam penguatan dakwah.
Pada saat itu, Nabi tidak hanya berperan sebagai mubaligh, tetapi juga sebagai pemimpin negara yang mampu mempersatukan masyarakat Madinah yang heterogen.
Menurut Saad, hijrah Nabi membawa dampak positif bagi perkembangan dakwah Islam. Jika di Makkah dakwah Nabi banyak ditolak, di Madinah justru sebaliknya, ajaran Islam diterima secara luas.
Melalui pembinaan akidah, akhlak, ibadah, mu’amalah, serta penguatan ukhuwah, penduduk Madinah dalam waktu relatif singkat menerima Islam.
“Ini menjadi pelajaran penting bagi kita. Dakwah yang dilakukan dengan pendekatan yang tepat bisa membawa perubahan besar, seperti yang terjadi di Madinah,” kata Saad saat membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Dai Komunitas yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) PWM Sulawesi Selatan di Pusdiklat Unismuh Makassar, Gowa, Senin (23/9/2024).
Dalam konteks dakwah komunitas, Saad mengingatkan pentingnya strategi yang tepat, khususnya dalam menyentuh kelompok-kelompok masyarakat yang tergabung dalam komunitas-komunitas khusus.
Ia mencontohkan dakwah Ustaz Fadhlan Garamatan yang dilakukan di pedalaman Papua. Dakwah yang dilakukan secara lembut dan berkesinambungan ini berhasil diterima oleh masyarakat setempat, yang akhirnya membawa kepala suku beserta pengikutnya untuk memeluk Islam.
“Pendekatan halus dan sabar sangat penting dalam dakwah komunitas. Ini harus menjadi pelajaran dalam merumuskan strategi dakwah ke depan, karena masih banyak komunitas lain yang perlu kita sentuh,” terang Saad.
Saad juga menekankan bahwa mubaligh harus memiliki pengetahuan agama yang mendalam serta mengintegrasikan ajaran Islam Berkemajuan khas Muhammadiyah dalam dakwah mereka.
Mubaligh Muhammadiyah, menurutnya, harus tampil sebagai teladan dengan pemahaman yang mantap terhadap paham keagamaan Muhammadiyah. Hal ini akan memperkuat dakwah di akar rumput dan membantu menyebarkan nilai-nilai Islam yang progresif.
“Kita harus memahami, meresapi, dan memperjuangkan paham keagamaan Muhammadiyah saat berdakwah di tengah masyarakat. Ini adalah bagian dari tugas besar dakwah Islam ke depan,” tegasnya.
Dengan menekankan pentingnya wawasan dan strategi dalam dakwah komunitas, Saad Ibrahim berharap para dai Muhammadiyah mampu membawa misi Islam Berkemajuan ke lebih banyak komunitas, sembari terus memperkuat pemahaman dan penerimaan ajaran Islam di seluruh lapisan masyarakat. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News