Definisi Islam Menurut Muhammadiyah

Definisi Islam Menurut Muhammadiyah – Islam berarti damai, selamat, rahmat, dan kasih sayang. Islam sebagai rahmat bagi semesta alam ialah mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi semua makhluk.

Apa yang dimaksud dengan makhluk adalah seluruh entitas yang ada di semesta kecuali Allah. Melakukan kerusakan di muka bumi berarti telah melenceng dari misi kerisalahan Islam.

Umat Islam sejati selalu menebar kasih sayang tidak hanya manusia, tetapi untuk alam semesta.

Islam Menurut Muhammadiyah

Umat Islam yang sesungguhnya tidak akan melakukan kerusakan, karena Al Quran telah mengingatkan agar tidak melakukan kerusakan.

Seperti yang tersurat dalam Alquran QS. Al Hujurat ayat 13. Ayat ini mengajak segenap muslim untuk berkenalan (ta’aruf).

Bukan sekadar kenal, tapi juga mesti saling memahami (tafahum). Dilengkapi dengan saling memberikan kepedulian (tadakhul) dan saling menanggung (takaful).

Setelah saling menanggung, maka akan menciptakan tatanan yang saling menghormat (tasamuh).

Inilah yang menciptakan kedamaian sebagai salah satu nama dari Islam itu sendiri. Tapi, apa itu Islam? Definisi ini terdapat dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT).

Definisi Islam menurut Muhammadiyah adalah apa yang disyariatkan Allah dengan perantara Nabi-Nabi-Nya, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di Dunia dan Akhirat.

Tarjih kemudian merinci lagi bahwa Agama (yaitu agama Islam) yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw ialah apa yang diturunkan Allah di dalam Alquran dan yang tersebut dalam sunah yang sahih,

Bentuknya berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.

Berdasarkan definisi ini, Muhammadiyah menempatkan Alquran dan sunah sebagai sumber pokok ajaran agama.

Hal ini sebagaimana termaktub dalam Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Muhammadiyah yang menyatakan bahwa Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber kepada Alquran dan sunah.

Sementara itu, ijmak, qiyas, maslahat mursalah, istihsan, tindakan preventif, dan uruf, ditempatkan sebagai sumber pendamping.

Karena itu, menurut Muhammadiyah sumber utama ajaran Islam ialah Alquran dan sunah. Dari dua sumber ini melahirkan aspek-aspek ajaran Islam seperti akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah duniawiyah. (*)

Baca juga: Cara Shalat Tahajud dan Dhuha, Menurut Rosulullah

(Disampaikan Ketua Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Ruslan Fariadi di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, 30 Mei 2023)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini