*) Oleh: Dr. Ajang Kusmana
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Aku tinggalkan di tengah-tengah kalian dua hal, kalian tidak akan sesat jika berpegang teguh pada keduanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya” (HR. Malik, Syaikh Al Albani: hadits hasan).
Hadis ini menegaskan bahwa kunci utama untuk terhindar dari kesesatan adalah dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunah.
Mempelajari dan mengamalkan keduanya adalah cara terbaik untuk menjaga diri dari pengaruh aliran sesat.
Pentingnya Mengikuti Jejak Rasulullah
Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu juga menekankan pentingnya mengikuti amalan Rasulullah tanpa meninggalkan sedikit pun. Ia berkata:
“Tidaklah aku biarkan satupun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali aku mengamalkannya, karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ini menunjukkan bahwa mengikuti ajaran Nabi secara sempurna adalah cara yang ampuh untuk mencegah penyimpangan atau sesat.
Bahaya Tidak Memahami Ilmu Agama
Kesesatan sering kali terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap ilmu agama. Allah Ta’ala menggambarkan orang-orang yang sesat sebagai mereka yang tidak menggunakan akalnya untuk memahami petunjuk-Nya:
“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar dan memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat jalannya dari binatang ternak itu” (QS. Al-Furqan: 44).
Ilmu agama ibarat perisai yang menjaga seseorang dari kemaksiatan dan kesesatan. Semakin dalam ilmu yang dimiliki, semakin kuat pula perlindungan terhadap pengaruh negatif.
Tips Praktis untuk Menghindari Aliran Sesat
Berikut beberapa langkah praktis yang bisa diambil untuk menghindari pengaruh aliran sesat:
1. Mempelajari Ilmu Agama
Memahami Al-Qur’an dan Hadits secara benar akan membantu seseorang mengenali ajaran yang menyimpang dari Islam.
2. Kenali Ciri-Ciri Aliran Sesat
MUI telah menetapkan 10 kriteria aliran sesat yang dapat dijadikan acuan. Informasi lengkap bisa diakses di website MUI.
3. Bergaul dengan Ahlul ‘Ilmi
Selalu dekat dengan orang-orang yang memiliki pemahaman agama yang mendalam atau mereka yang memiliki semangat tinggi dalam menuntut ilmu agama.
4. Bersikap Ilmiah
Melakukan segala sesuatu berdasarkan landasan ilmu dan dalil yang jelas agar terhindar dari pemahaman yang keliru.
5. Waspada Terhadap Dakwah Sembunyi-sembunyi
Bersikap curiga jika menemukan kelompok yang berdakwah dengan cara sembunyi-sembunyi dan enggan diketahui orang banyak.
6. Konsultasi dengan Ustadz atau Kyai Terpercaya
Jika ada praktik atau ajaran yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ulama yang terpercaya.
7. Berdoa Memohon Petunjuk
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan doa untuk memohon keteguhan hati dalam agama: “Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbii ‘alaa diinik”, yang artinya: “Ya Allah, Dzat Yang Membolak-balikan Hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu” (HR. Muslim).