*) Oleh: Muhammad Iqbal Rahman
Sekretaris Majelis Tabligh PDM Kabupaten Mojokerto
Abdul Mu’ti merupakan tokoh penting dalam dunia pendidikan dan organisasi Islam di Indonesia. Ia dikenal sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027.
Pria kelahiran 2 September 1968 di Kudus, Jawa Tengah dan menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang pada tahun 1991. Kemudian mendapatkan gelar Magister dari Flinders University, Australia Selatan, pada tahun 1998, dan gelar doktor dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2008.
Abdul Mu’ti juga sangat aktif di Muhammadiyah sejak 1994, dan antara tahun 2000-2002. Ia menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah.
Dilansir dari Majalah Suara Muhammadiyah; Ia juga pernah menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2002-2006 dan Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah pada tahun 2005-2010.
Di tingkat internasional, Abdul Mu’ti pernah terlibat dalam beberapa organisasi. Organisasi seperti British Council Advisory Board (2006-2008) dan Indonesia-United States Council on Religion and Pluralism (2016-sekarang).
Dalam pelantikannya, Mu’ti mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo menyampaikan dua pesan penting yang menjadi landasan dalam menjalankan tugas barunya.
Pesan pertama, menurut Mu’ti, adalah tentang pentingnya pendidikan dasar sebagai fondasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945.
“Pendidikan dasar ini sangat penting, terutama dalam kaitannya dengan amanah undang-undang dasar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Mu’ti dikutip dari Kompas.com.
Pesan kedua dari Presiden Prabowo adalah harapan agar Abdul Mu’ti dapat bekerja secara optimal untuk memajukan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
Mu’ti diharapkan mampu membawa perubahan positif di sektor pendidikan dengan memprioritaskan kualitas dan pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Tidak hanya itu, pemikiran dan gagasan pendidikan beliau juga diakui oleh UNESCO, bahwa pendidikan memiliki arti penting bagi semua. Dan semua negara memiliki slogan masing-masing tentang pendidikan, tergantung dengan visi dan cita-cita ideal negara itu.
Demikian disampaikan Abdul Mu’ti dalam seminar yang dengan tema “Education for Global Impact” yang diselenggarakan oleh SMAMDA Sidoarjo dalam memperingati milad mereka yang ke-48. Selain seminar, Abdul Mu’ti juga meletakkan batu pertama pembangunan SMAMDA Dormitory.
Dia mencontohkan, tentang pendidikan yang mampu mengubah banyak hal adalah seperti yang terjadi Negara Korea Selatan yang saat ini menjadi negara yang maju secara ekonomi, berpengaruh dalam budaya, bahkan Korsel mampu mengubah mindset banyak orang di dunia ini terutama generasi mudanya.
“Poinnya dia merubah itu lewat pendidikan, dan di situ yang ditanamkan di Korea itu adalah selain tadi spirit untuk harus maju, adalah kejujuran, kerja keras, serta bagaimana dia tetap menghormati nilai-nilai dan budaya yang utama,” ungkap Mu’ti.
Perubahan bagi suatu bangsa selain disebabkan karena mindset pendidikan, antara lain juga karena pemimpin yang ideal yang dilahirkan dari proses pendidikan. Pemimpin ideal dalam pandangan Mu’ti adalah yang memiliki kemampuan untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mau menerima perbedaan dengan yang lain.
“Karena itu mendidik tidak harus duduk di kelas, tetapi mendidik bisa diajak murid-murid itu jalan-jalan, melihat-lihat karena itulah sebenarnya sumber inspirasi, sumber gagasan,” imbuhnya.
Bahkan penghargaan yang didapatkan orang Indonesia atau Melayu ketika berkunjung Arab Saudi sebelum menjadi Petro Dollar adalah karena keulamaan atau keilmuan yang dimiliki, baru yang kedua adalah kekayaan.
Saat ini orientasi pendidikan di Arab Saudi juga berubah, tidak lagi hanya menghafalkan Al Qur’an dan Hadis, tetapi justru orientasi menguasai teknologi canggih. Menurut Abdul Mu’ti kenyataan itu terbalik dengan orientasi beberapa pendidikan di Indonesia.
“Pendidikan itu memang menjadi sarana untuk bangsa itu berubah, manusia itu berubah,” kata Abdul Mu’ti.
Semangat pendidikan dan penguatan literasi untuk mengubah individu dan bangsa dapat ditemukan ajarannya oleh Rasulullah Muhammad SAW. Di mana wahyu pertama yang beliau terima adalah perintah untuk membaca, dan membaca ini menjadi landasan dasar untuk berpendidikan.
Hemat penulis sendiri mengungkapkan bahwa;
Pak Prabowo Subianto, sudah pas dan tepat memilih Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Merah Putih yakni Prof. Dr. Abdul Mu’ti. Karena kapasitas dan kualitas serta pemikiran beliau pendidikan kedepan akan semakin baik, mencerahkan dan mencerdaskan
Kita yakin dan mengakui, bahwa pendidikan saat ini berada di titik lemah (pro kontra) disebabkan beberapa faktor dan salah satunya terdapat pada kurikulum pendidikan. Ini berarti beliau akan mempertimbangkan bagaimana kurikulum pendidikan kedepan semakin jauh lebih baik dari sebelumnya.
Maka, penulis juga berharap bahwa pendidikan adalah proses utama kita menjadi lebih dewasa dan berakal sehat. Dan pendidikan ialah alat utama untuk mengembangkan potensi dan nilai akhlakul karimah.
Dengan hadirnya Abdul Mu’ti ini berharap kedepan agar kita sebagai generasi muda bisa mengembangkan potensi minat dan bakat kita serta bisa melahirkan pendidik yang berprofesional dalam mengembangkan gagasan dan keterampilan agar bisa menjadi tauladan bagi para peserta didik. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News