*) Oleh: Ferry Is Mirza DM
Putus asa merupakan salah satu perbuatan yang dilarang dalam Islam karena identik dengan kekufuran atau pengingkaran terhadap rahmat Allah.
Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT:
“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf: 87)
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat tersebut berisi larangan untuk berputus asa dari rahmat Allah. Sikap putus asa sering kali berkaitan dengan kufur, yakni mengingkari atau tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Orang yang berputus asa cenderung hanya fokus pada hal-hal yang hilang atau harapan yang belum tercapai, padahal banyak nikmat lain yang Allah berikan, yang terkadang luput dari rasa syukur kita.
Allah SWT berfirman:
“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut darinya, pastilah dia menjadi berputus asa lagi tidak berterima kasih.”
(QS. Hud: 9)
Untuk mencegah putus asa dan kufur, tanamkan dalam hati bahwa Allah adalah sebaik-baik penolong dan pelindung. Seperti disebutkan dalam QS. Ali Imran: 173: “Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
Menghadapi hidup dengan sikap positif dan menggunakan kata-kata yang baik juga akan membentuk sifat husnudzan atau prasangka baik, terutama kepada Allah.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW mengajarkan agar tidak meminta kematian saat menghadapi kesulitan, namun berdoa:
“Ya Allah, panjangkanlah umurku jika hidup lebih baik bagiku, dan matikanlah aku jika kematian lebih baik bagiku.”
InsyaAllah, semoga kita senantiasa sehat, terhindar dari putus asa, dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Semoga pesan ini bermanfaat bagi kita semua.
Insya Allah bermanfaat. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News