*) Oleh: Muhammad Nashihudin, MSi
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur
Dunia usaha sangat mendambakan keuntungan besar dengan modal kecil. Namun sesungguhnya urusan dunia hendaknya tetap mengikuti aturan main dan memperhatikan hal-hal yang halal dan haram agar berlimpah dan berkah.
Semua orang orang yang terjun ke bisnis hendaknya mengikuti contoh nabi Muhammad SAW yaitu jujur dan tidak merugikan orang lain. Infaq dan shodaqoh terbaik harus selalu dijaga dan dirawat untuk mengawal kebenaran dan kehidupan manusia menuju kebahagiaan yang abadi dan hakiki.
Dunia yang fana ini jangan digunakan untuk menumpuk harta, menjadi hamba dunia tetapi hendaklah mereka selalu berbagi dengan sesama muslim.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَا لُكُمْ وَلَاۤ اَوْلَا دُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barang siapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”
1.Berinfaq sebelum terlambat
وَاَ نْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَاۤ اَخَّرْتَنِيْۤ اِلٰۤى اَجَلٍ قَرِيْبٍ ۙ فَاَ صَّدَّقَ وَاَ كُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.””
وَلَنْ يُّؤَخِّرَ اللّٰهُ نَفْسًا اِذَا جَآءَ اَجَلُهَا ۗ وَا للّٰهُ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ
“Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Munafiqun 63: Ayat 9-11)
2. Niaga yang tidak merugi
اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَ قَا مُوا الصَّلٰوةَ وَاَ نْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَا نِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَا رَةً لَّنْ تَبُوْرَ
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,”
(QS. Fatir 35: Ayat 29)
3. Harta akan lenyap kecuali untuk perjuangan karena Allah
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَا قٍ ۗ وَلَـنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْۤا اَجْرَهُمْ بِاَ حْسَنِ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ
“Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 96)_
GOLONGAN YANG DIKEJAR-KEJAR REZEKI
Rezeki merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti menginginkan rejeki yang lancar dan berlimpah untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Ada 6 tipe Orang yang hidupnya akan selalu dikejar oleh rezeki disebabkan oleh amalannya, yaitu :
1. Orang yang suka bersedekah dengan ikhlas,
sebagaimana Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 261.
2. Orang yang gemar bersyukur terhadap semua nikmat Allah.
Sesuai dengan Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7._
3. Orang yang sering membaca Al-Qur’an,
Sering membaca Al-Qur’an terutama surat Al Waqiah bisa memudahkan rezeki dari Allaah Subhanahu Wata’ala._
4. Orang yang sering beristighfar memohon ampunan kepada Allah.
seperti dalam Al-Qur’an Surat Al-Hudayat ayat 3._
5. Orang yang suka berdoa dan selalu berusaha.
Sebagaimana Al-Qur’an dalam Surat At-Talaq ayat 3._
6.Orang yg selalu bartawakal kepada Allaah.
Rasululloh Sollolloohu Alaihi Wasallama bersabda :* Seandainya kalian sungguh-² bertawakal kepada Allaah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yg pergi dalam keadaan lapar & kembali dalam keadaan kenyang. (Ahmad Tirmidzi Nasa’i lbnu Majah lbnu Hibban & al-hakim).