7 Dosa Yang Diremehkan Anak Muda (Gen Z) Zaman Sekarang
UM Surabaya

*)Oleh: Muhammad Iqbal Rahman

Saya pribadi mewakili dari Gen Z atau Anak Muda zaman sekarang merasa sedih ketika di zaman ini banyak anak muda yang dalam kesehariannya memiliki perilaku yang terkadang menyimpang dari syariat.

Banyak anak muda yang saya jumpai pernah mengatakan “mumpung masih muda, ayo gunakan masa muda kita untuk nakal” atau kata yang sepadan yakni “masih muda, masih nakal-nakalnya kita loo” dan perkataan yang lainnya.

Padahal beberapa hari yang lalu saya sudah menulis misteri kenakalan anak muda zaman sekarang. Kalau hal itu tidak diatasi secara bertahap, juga akan membahayakan bahkan merusak akhlak mereka kedepan.

Oleh karena itu, dalam tulisan saya ini sebagai motivasi untuk anak muda zaman now sekarang, saya akan menulis setidaknya ada 7 dosa yang diremehkan anak muda zaman sekarang.

Pertama, Pacaran. Kita melihat dan menjumpai banyak anak muda yang hari ini sudah memiliki pasangan hidup sementara. Bahkan dari usia SMP, SMA, Mahasiswa/Pemuda semuanya hampir 80% menjalani hubungan tanpa status tersebut. Seolah pacaran ini sudah lazim bagi anak muda. Padahal mereka sejatinya terjerumus dan terjebak dalam bisikan rayuan setan.

Apalagi, ketika melihat anak muda yang baru memiliki uang, yang baru diterima dalam dunia kerja, pasti mereka memiliki inisiatif mencari pasangan sebagai penyemangat hidup bahkan parahnya banyak juga kalangan santri yang berpacaran dengan istilah pacaran syar’i.

“Kalau kita tidak berpacaran tidak keren”, “anak sekarang jomblo, apa kata dunia” atau istilah perkataan lainnya yang terkadang seolah mereka membanggakan dirinya hanya karena berduaan yang bukan mahramnya.

Padahal Allah sendiri sudah menegaskan kalau hal itu dilarang dalam Islam, namun faktanya masih banyak pula anak muda yang terjerumus dalam jebakan fatamorgana tersebut.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْل
“Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.” (QS. Al Isra: 32).

Oleh karena itu, bagi anak muda yang masih berstatus jomblo banggalah kalian dengan status kalian tersebut. Karena dari kesendirian itulah yang akan mengantarkan pasangan terbaik untuk kalian.

Lebih baik kita sendiri, daripada harus menjalin hubungan tanpa status tapi ujung-ujungnya disakiti. Lebih baik kita memikirkan hal yang belum pasti, daripada sibuk mikirin anak orang yang justru mereka terhipnotis dengan rayuan dan gombalan kehinaan. Karena jodoh itu pasti Allah sudah mengatur. Maka pikirkanlah masa depan kalian yang masih belum diatur oleh Allah.

Dan yakin serta ikhtiarlah kalau kita ingin mendapatkan pasangan terbaik, maka jadilah pemuda yang baik dengan senantiasa memberikan kebermanfaatan bagi sesama. Buat senyum dan bahagia untuk orang tua, daripada harus menafkahi anak orang yang belum tentu menjadi pasangan hidup anda.

Kedua, meninggalkan salat secara disengaja. Hal ini banyak juga saya jumpai di kalangan anak muda. Mereka berproduktif bekerja, atau mencari ilmu atau kesibukan yang lainnya, namun sayangnya di tengah kesibukan mereka justru mereka lupa kepada Sang- Pencipta.
Jangan sampai kita meninggalkan salat, malah kalau bisa kita tambah jumlah rakaat pada salat kita. Banyak juga anak muda sekarang yang subuhnya kesiangan bahkan tidak jamaah bahkan tragisnya ialah sudah bangun siang tidak salat subuh pula.

Karena apa mereka meninggalkan salat? Karena kedekatan orang tua dengan anaknya yang jarang mengingatkan, atau boleh jadi karena mereka lengah di tengah kesibukan orang tua dalam mencari nafkah.

Maka, mulai dari sekarang kita ubah pola pikir kita. Kita biasakan untuk selalu ingat Allah. Karena setiap rezeki dan harta yang kita miliki itu semua semata-mata atas pemberian dan karunia dari Allah.

Dan Allah sudah berfirman, bagi orang orang yang meninggalkan salatnya, di dalam (QS. Al Muddatsir: 42-43)
مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَرَ۝٤٢
“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?”
قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙ ۝٤٣
“Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat”.
Ketiga, Menghina anak yatim. Kita memahami bersama bahwa anak yatim ialah salah satu anak yang dimuliakan dalam agama kita. Bahkan ketika kita memiliki rezeki, ada hak untuk mereka.

Namun banyak anak muda yang terkadang menyepelekan anak tersebut, menghinanya, merendahkannya bahkan sampai tega melukai dan membuat sedih mereka.
Pasti dalam berteman, mereka juga memiliki teman menurutnya lebih rendah dari kita. Seperti anak yatim, anak orang fakir miskin, atau anak yang memiliki keterbatasan fisik.
Maka, peran kita dalam berteman seharusnya bisa membantu mereka, membersamai mereka, bahkan memberikan kebahagiaan untuk mereka dengan cari kita masing-masing. Bukan malah membuly, mengejek, dan membuat mereka menjadi sedih.

Apalagi dalam lingkungan sekolah banyak kita jumpai teman yang memiliki keterbatasan tersebut. Jadikan mereka senang dalam menuntut ilmu, bukan malah sebaliknya. Peran guru juga harus mengawasi dan memberikan edukasi kepada siswanya terkait pemahaman anti bullying atau sejenisnya. Sehingga mereka pun bisa nyaman di sekolah.

Kalau ada anak muda sering menyakiti mereka, maka sejatinya kita juga sedang merusak kehidupan kita. Kita pasti akan dibalas dan dibalik oleh Allah seperti mereka. Boleh jadi mereka suatu saat sukses malah kita yang terjerumus dalam larut dosa tersebut.

Dan dalam QS. Al Maun sudah dijelaskan jika kita pernah menyakiti anak yatim, sejatinya kita telah mendustakan agama Allah. Oleh karenanya, buat mereka bahagia, saling berbagi dan jangan sampai melukai hati mereka.

Keempat, memanggil teman dengan nama orang tuanya. Lagi lagi ini juga sering terjadi di lingkungan anak muda. Baik di lingkungan sekolah, diniyah, pondok pesantren dan lainnya.
Mereka sering memanggil temannya dengan nama orang tuanya. Bahkan saking seringnya mereka jadikan lelucon yang terkadang kita tidak sadar masuk kedalam jebakan fatamorgana.

Memang betul panggilan orang tua tersebut, namun hal itu sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Mereka seolah menghina orang tuanya. Padahal orang tua tersebut sedang mencari nafkah.

Jangan sampai lelucon ini kita lestarikan sampai turun temurun pada anak kita, sehingga dosa jariyah ini akan terus ada dikarenakan sikap kita yang kurang bijak dalam berteman dan bergaul.

Hal ini pula, sudah Allah ingatkan dalam firman-nya;
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ۝١١
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.” (QS. Al Hujurat: 11)

Kelima, ghibah. Ini adalah masih sering terjadi dalam dunia anak muda. Khususnya anak perempuan. Saling meggosip dan menjatuhkan temannya. Jangan sampai hal ini menjadi dosa jariyah dikarenakan kita sering menggosip teman kita, disebabkan karena kita menjelekkan bahkan menjatuhkan temannya. Ini yang paling sering terjadi di lingkungan sekolah. Terlebih bagi siswa yang aktif di organisasi. Pasti ketika ada anggota yang jarang aktif mereka gosip, bukan malah dia dukung malah dipojokkan.

Awas, hal ini pula juga akan mendatangkan karma Allah Ta’ala. Karena kita yang membicarakan di belakang boleh jadi lebih hina daripada yang dibuat omongan seseorang.

Keenam, Sombong. Pasti ini menjadi lazim di kalangan anak zaman sekarang. Baru dapat penghasilan sombongnya minta ampun, baru memiliki prestasi sombongnya sampai ke langit, baru diterima di perusahaan udah pamer diri, sampai tega menjatuhkan teman teman-nya.

Hal ini harus kita hindari. Karena tanpa sadar kita hidup hedonis dikarenakan kesombongan dan lingkungan kita bergaul. Kita minder juga dikarenakan sikap sombong kita, bahkan kita terjatuh disebabkan karena kesombongannya. Maka, teman yang baik ialah teman yang selalu mendukung dan mensupport sekaligus memberikan semangat untuk belajar bersama, bukan saling menjatuhkan apalagi saling menyombongkan dirinya.

Ketujuh, Onani. Saya tidak bisa menyimpulkan perbuatan ini. Dikarenakan hal ini masuk dalam kepribadian seseorang. Namun, disebabkan karena perbuatan ini pula yang akan mendatangkan dosa. Hati kita bisa gelap, pikiran kita bisa melemah, bahkan daya tubuh kita akan berkurang/sering lelah dikarenakan hal ini.

Maka, sudah saatnya berintrospeksi diri saja demi kebaikan kita bersama. Itulah 7 dosa yang sering disepelekan anak muda zaman sekarang. Sehingga dari tulisan saya ini bisa memberikan kebermanfaatan dan pencerahan bagi anak muda.

Saya yakin ketika 7 hal ini bisa diatasi, maka akan ada kebaikan dan kesuksesan sejati yang bisa kita ambil hikmah dalam berkehidupan. Semoga bermanfaat, dan marilah kita terus saling ingat mengingatkan dalam kebaikan dan ketaatan.

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini