Rintangan Besar Menuju Istiqomah di Zaman Penuh Fitnah
UM Surabaya

*)Oleh: Zainal Arifin, S.Pd
Anggota KMM PDM Kabupaten Sampang

Istiqomah, kata yang mudah diucapkan bahkan sering kita dengar namun tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Padahal istiqomah adalah ruh dari semua nilai agama Islam yang mulia ini. Istiqomah yaitu konsisten dalam menjalankan ibadah dan kebaikan, adalah tujuan mulia bagi setiap muslim.

Namun, dalam perjalanan menuju istiqomah, kita seringkali dihadapkan pada berbagai rintangan. Dua diantara rintangan terbesar adalah syubhat dan syahwat.

Syubhat dan syahwat memutus dan penghalang seseorang dari prinsip dan sikap istiqomah serta menghalangi dari jalan agama Allah yang lurus.

Gejala syahwat yang diperturutkan akan merusak keistiqomahan dalam beramal, sedangkan syubhat menyelewengkan seseorang dari konsep dan ilmu yang benar. Syahwat umumnya menimpa para awam (masyarakat umum) dengan pemahaman agama yang minim. Sedangkan syubhat justru terkadang menimpa kaum cendekiawan, terdidik, akademisi yang dikenal cerdik pandai.

Jalan Istiqomah Adalah Prasyarat Meraih Taqwa

Allah Swt menggambarkan bagi orang-orang mukmin bahwa agama ini dengan sistem nilainya merupakan jalan meraih istiqomah. Sementara ada jalan-jalan lain yang dipenuhi syahwat dan syubhat yang bisa mencerai-beraikan manusia dari jalan Allah Swt yang lurus tersebut.

Dalam surat Al An’am ayat 153, Allah berfirman:
وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُۚ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيْلِهٖۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“Sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) sehingga mencerai-beraikanmu dari jalan-Nya. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu bertakwa”

Bahkan Rasulullah Saw dalam sebuah riwayat membuat sebuah garis kemudian beliau berkata, “inilah jalan Allah”, kemudian beliau membuat banyak garis di kanan kirinya dan berkata, “sedang jalan-jalan ini adalah setan”.

Setan menarik kaum beriman kedalam garis-garis mereka dan menyelisihi jalan Allah dengan tipudaya syahwat dan syubhat.

Ketika mereka meremehkan perintah Allah, setan hembuskan syahwat dunia ke dalam hati mereka. Namun Ketika mereka bersemangat dan menjaga perintah Allah, maka setan memasukkan panah beracunnya berupa syubhat pada memikiran dan hati mereka.

Awas Dua Jebakan Setan

Maka kalau kita perhatikan saat Allah memerintah suatu amalan atau ibadah, maka saat itu pula setan menyiapkan dua jebakannya. Adakalanya jebakan itu berupa sikap meremehkan, mengurangi bahkan meninggalkan perintah Allah tersebut, atau adakalanya dengan munculnya sikap ghuluw, berlebihan alias over dosis dalam beragama sehingga menyelisihi kaidah dan tuntunan Rasulullah Saw. Ini semua tantangan berat bagi yang ingin meraih Istiqomah.

Bersikaplah Tengah Tengah Dan Dekati Kebenaran

Oleh karena itu, Rasulullah memberikan arahan agar kita tetap istiqomah dengan sabda beliau, “Bersikaplah yang lurus dan tetaplah dalam kebenaran,”
Maksudnya yakni bersikaplah pertengahan dalam perkara-perkara yang diperintahkan Allâh dan Rasul-Nya kepada kalian, jangan ghuluw/berlebihan atau keluar batas dan berusahalah untuk mendekatinya (melaksanakannya) semampu kalian, agar ketaatan kita bisa berlangsung lama dan tidak mudah terpedaya oleh tipu daya setan.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata dalam kitabnya Alfurqon Baina Auliaa-ur Rahmaan Wa Auliaa-usy Syaithaan:
وَإِنَّمَا غَايَةُ الْكَرَامَةِ لُزُوْمُ الْإِسْتِقَامَةِ
“Sesungguhnya puncak dari karomah (kemuliaan) adalah senantiasa bisa istiqomah

Semoga Allah mudahkan kita meraih jalan Istiqomah di zaman penuh Fitnah. Amin.

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini