*)Oleh: Usama Nabhan Asshidiqy
Mahasiswa Al Azhar Mesir asal Sidoarjo
Setiap lembaga besar memiliki simbol dan identitas yang mencerminkan nilai-nilai luhur yang mereka junjung tinggi. Al-Azhar, lembaga pendidikan Islam tertua di dunia, tidak terkecuali. Identitasnya tidak hanya terwujud dalam tradisi keilmuan, tetapi juga terlihat dari pakaian khas para ulamanya. Jubah putih, kakula (jubah luar), tarbusy merah, imamah putih, serta ekor hitam kecil adalah elemen pakaian yang penuh dengan makna filosofis, mencerminkan spiritualitas, nasionalisme, dan penghormatan terhadap ilmu pengetahuan.
Bagi mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu di Al-Azhar, pakaian ini tidak hanya menjadi simbol visual, tetapi juga membawa pesan dan inspirasi mendalam. Pesan tersebut meliputi tanggung jawab terhadap ilmu, pengabdian pada tanah air, dan pelestarian hubungan baik antara Indonesia dan Mesir yang telah terjalin sejak awal kemerdekaan Indonesia.
Makna Filosofis Pakaian Al-Azhar
1. Simbolisme Warna: Nasionalisme dan Kehormatan
Warna merah, putih, dan hitam pada pakaian ulama Al-Azhar melambangkan bendera Mesir. Merah pada tarbusy adalah simbol keberanian, kewibawaan, dan ketegasan yang menjadi ciri khas seorang ulama. Warna putih pada imamah menandakan kesucian niat, pikiran, dan tindakan.
Sementara itu, ekor hitam kecil di belakang tarbusy menjadi pengingat sejarah perjuangan bangsa Mesir melawan penjajahan, sekaligus lambang tekad untuk menjaga kemerdekaan dan keadilan.
2. Imamah: Warisan Nabi Muhammad SAW
Imamah putih tidak hanya simbol kesucian, tetapi juga tradisi yang diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam banyak hadits, Nabi SAW kerap mengenakan imamah, menjadikannya simbol kehormatan bagi para ulama. Bagi mahasiswa Al-Azhar, imamah adalah pengingat bahwa ilmu yang mereka cari harus digunakan dengan niat yang murni, untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan pribadi semata.
3. Harmoni Simbol dan Kehidupan Azhari
Pakaian Al-Azhar mengajarkan keseimbangan antara tanggung jawab spiritual dan sosial. Warna merah pada tarbusy, yang dipadukan dengan putih dan hitam, mencerminkan keseimbangan antara ketegasan, kesucian, dan kerendahan hati. Mahasiswa Indonesia diharapkan mampu menerapkan harmoni ini dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik sebagai pelajar maupun duta bangsa.
Relevansi bagi Mahasiswa Indonesia di Al-Azhar
Sebagai mahasiswa yang menimba ilmu di lembaga bersejarah seperti Al-Azhar, tanggung jawab moral yang diemban tidaklah ringan. Mereka tidak hanya belajar untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk membawa manfaat bagi tanah air dan masyarakat global.