*)Oleh:Imam Yudhianto, SH, SE, SPd, MM
Ketua PCM Maospati – Magetan
Kehadiran KH Ahmad Dahlan dalam sejarah pergerakan Islam di Indonesia adalah sebuah titik balik yang menandai terlahirnya kesadaran baru dalam kehidupan umat.
Dengan semangat yang tidak kenal lelah, beliau menyatukan dua dimensi penting dalam hidup manusia—dimensi spiritual dan sosial—yang kemudian menjadi fondasi bagi lahirnya Muhammadiyah sebagai organisasi yang tidak hanya mementingkan aspek ritual agama, tetapi juga pemberdayaan umat dalam setiap sektor kehidupan.
Meneladani KH Ahmad Dahlan adalah tantangan besar yang menuntut kita untuk tidak sekadar menjadi muslim yang baik dalam ibadah, tetapi juga menjadi warga dunia yang peduli dengan masalah-masalah sosial yang mendalam.
Di tengah gempuran globalisasi yang semakin meminggirkan nilai-nilai kemanusiaan, semangat perjuangan KH Ahmad Dahlan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera melalui prinsip rahmatan lil’alamin harus dijadikan sebagai landasan gerakan kita.
Beliau menegaskan bahwa Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan individu dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan antarmanusia, termasuk dalam hal pendidikan, ekonomi, dan politik.
Dengan memperkenalkan sistem pendidikan yang berbasis pada ilmu pengetahuan modern, beliau menanggalkan paradigma lama yang sempit dan memperkenalkan cara pandang baru yang mengintegrasikan antara ilmu agama dan ilmu dunia.
Muhammadiyah, sebagai hasil dari perjuangan beliau, bukan sekadar ormas yang berfokus pada upaya memperbaiki kualitas ibadah umat, tetapi juga menjadi gerakan sosial yang mengedepankan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, menjadi kader Muhammadiyah yang rahmatan lil’alamin berarti berusaha untuk membawa kedamaian, kemajuan, dan kesejahteraan bagi umat manusia tanpa memandang latar belakang agama, ras, ataupun status sosial.
Konsep rahmat dalam Islam haruslah menjadi pendorong bagi kita untuk tidak hanya mengabdi kepada sesama Muslim, tetapi juga kepada seluruh umat manusia, dengan menanggapi masalah sosial dan politik yang terjadi di sekeliling kita.
Pemikiran KH Ahmad Dahlan yang terbuka terhadap modernitas seharusnya mendorong kita untuk berpikir kritis dan adaptif dalam menghadapi perkembangan zaman.
Di era digital ini, teknologi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan kita, baik dalam bidang komunikasi, ekonomi, maupun pendidikan.
Namun, kita harus ingat bahwa teknologi tanpa etika yang baik hanya akan memperburuk ketimpangan sosial dan meningkatkan kesenjangan ekonomi.