*) Oleh: Zainal Arifin, S.Pd,
Anggota Korps Muballigh Muhammadiyah PDM Sampang
Kesuksesan, kejayaan, dan keberuntungan hanya berada di tangan kaum beriman. Sedangkan karakter pertama kaum beriman yang beruntung ialah yang khusyuk dalam menunaikan ibadah salat.
Hal ini menunjukkan bahwa ciri kesuksesan dan kemenangan itu Allah berikan kepada hamba-Nya yang memiliki hubungan atau koneksi yang kuat dengan-Nya melalui ibadah salat.
Sebagaimana ditegaskan oleh Allah Swt dalam surat Al-Mu’minun ayat 1-2 berikut:
قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ
١Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin.
ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَٰتِهِمْ خَٰشِعُونَ
٢(Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya.
Di antara empat khalifah Rasyidin, yang paling lama memerintah dan mengukir kejayaan gemilang pesatnya perkembangan dakwah Islam saat itu ialah Khalifah kedua, Amirul Mukminin Umar bin Khattab radhiyallahu anhu.
Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu anhu, salah satu sahabat senior Nabi Muhammad Saw, yang begitu peduli dengan syariat Islam, terutama ibadah salat wajib.
Hal ini terbukti dengan riwayat shahih yang menggambarkan betapa besar kepedulian beliau terhadap perintah salat serta layak menjadi teladan bagi kita:
Luka Parah Tak Menghalangi Salat Berjamaah di Masjid
Umar bin Khattab, pada suatu hari setelah pedang tajam menancap di tubuhnya, darah yang terus mengalir, luka yang masih menganga, ia dibangunkan untuk salat subuh, kemudian mengatakan:
نعم، ولا حظ في الإسلام لمن ترك الصلاة
“Iya, tidaklah ada bagian dalam Islam bagi orang yang meninggalkan salat.”
Beliau pun salat dan lukanya terus mengeluarkan darah.