Mengapa Berkomentar di Media Sosial Perlu Pertimbangan?
Media sosial sering kali mengundang kita untuk ikut berbicara dalam berbagai isu. Namun, kita perlu berhati-hati dalam setiap tindakan kita, termasuk dalam berkomentar. Setiap komentar yang tidak jelas manfaatnya dapat berpotensi:
- Mengganggu Ketentraman Orang Lain: Komentar yang bersifat negatif atau provokatif bisa menimbulkan perselisihan dan memperburuk keadaan.
- Mengarah pada Ghibah atau Fitnah: Terlalu banyak berbicara tentang orang lain tanpa bukti yang jelas dapat menjurus pada ghibah (menggunjing) atau fitnah (berita bohong).
- Membuang Waktu: Jika komentar kita tidak memberikan manfaat, maka itu hanya akan membuang waktu kita yang seharusnya dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif.
Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Berkomentar?
Sebelum menulis komentar di media sosial, kita perlu merenungkan beberapa hal:
Apakah Komentar Ini Memiliki Manfaat?
Jika komentar kita tidak memberi manfaat, lebih baik untuk diam. Hal ini sejalan dengan anjuran dalam hadis di atas: “tinggalkanlah hal-hal yang tidak ada manfaatnya.”
Apakah Komentar Ini Akan Menyebabkan Kerusakan?
Jika komentar berpotensi memicu kerusakan, baik itu dalam bentuk pertengkaran, salah paham, atau fitnah, sebaiknya kita menahan diri.
Apakah Ada Manfaat Lebih Besar yang Akan Hilang Jika Kita Diam?
Terkadang, ada saatnya kita perlu berbicara karena komentar kita bisa membawa kebaikan atau menjelaskan sesuatu yang penting. Namun, kita harus berhati-hati agar tidak menambah masalah.
Misalnya, dalam sebuah diskusi online mengenai isu sensitif, kita mungkin merasa terdorong untuk memberikan pendapat.
Namun, jika kita berpikir lebih jauh, mungkin ada risiko bahwa pendapat kita akan dimanipulasi atau disalahartikan.
Dalam hal ini, memilih untuk tidak berkomentar bisa jadi pilihan yang lebih bijak. Terkadang, menahan diri adalah bentuk kebijaksanaan yang paling besar.
Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk menjaga lisan kita, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
Berkomentar di dunia maya seharusnya mengikuti prinsip-prinsip yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad saw, yaitu menghindari perkataan yang tidak berguna dan berpotensi merusak.
Sebelum berkomentar, marilah kita merenungkan apakah perkataan atau tulisan kita akan memberi manfaat bagi diri kita dan orang lain. Jika tidak, lebih baik kita memilih untuk diam.
Referensi:
- An-Nawawi, Al-Adzkaar, hal. 284.
- Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, no. 2317.
- Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, no. 3976.
- Al-Qur’an, Surah Al-Hujurat: 11-12 (tentang larangan ghibah dan fitnah).
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News