Dunia untuk Syukur, Akhirat untuk Amal
foto: getty images
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Jumat Mubarak,

Rezeki di dunia ini sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan semua orang hingga akhir zaman.

Namun, keserakahan dan kerakusan membuat sebagian orang merasa tak pernah cukup. Inilah yang memicu banyak masalah di dunia, dari ketimpangan hingga kejahatan.

Perbedaan antara ketinggian dan kejatuhan manusia sungguh luar biasa. Ketika setan membunuh, ia tak sampai memutilasi.

Namun, manusia, dalam kebengisannya, kerap tega melakukan hal lebih buruk, seperti memotong-motong tubuh korbannya.

Dalam kondisi ini, manusia bahkan bisa menjadi lebih jahat daripada setan. Tindakan jahil manusia sering membuat derajatnya jatuh hingga lebih hina daripada binatang.

Seekor binatang akan berhenti makan setelah kenyang, tetapi manusia kerap melampaui batas, terus mencari meskipun kebutuhannya telah terpenuhi.

Rasulullah saw mengingatkan dalam sebuah hadis:

“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik. Apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati.” (HR. Bukhari).

Refleksi untuk Dunia dan Akhirat

Lihatlah ke bawah dalam urusan dunia dan ke atas dalam urusan akhirat. Ketika beban hidup terasa berat, ingatlah bahwa di luar sana masih banyak orang dengan kondisi yang jauh lebih sulit.

Badan sehat yang Anda miliki adalah impian bagi mereka yang sedang sakit. Fisik sempurna Anda adalah impian mereka yang lahir atau hidup dengan keterbatasan.

Rasulullah saw bersabda:

“Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena demikian itu lebih patut agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu.” (HR. Bukhari Muslim).

Bersyukur atas apa yang dimiliki akan membuat hati lebih tenang. Pandanglah mereka yang lebih rendah dalam urusan dunia agar rasa syukur terus terjaga.

Namun, dalam urusan akhirat, pandanglah mereka yang lebih tinggi, agar semangat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan semakin membara.

Semoga kita senantiasa menjadi hamba yang bersyukur dan berkompetisi dalam amal kebaikan. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini