*)Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Apa pun telah engkau upayakan,
segala cara halal sudah engkau tempuh. Namun takdirmu tetap miskin,
lalu bagaimana?
Seorang anak bertanya kepada ibunya,
“Mak, mengapa kita miskin?”
Dengan perasaan yang mendalam sang ibu menjawab,
Nak, hidup ini seperti jalan-jalan di dalam Supermarket. Semua orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang ia inginkan.
Siapa yang membawa tiga coklat, ia akan membayar seharga tiga coklat, siapa yang hanya membawa satu coklat, ia pun membayar satu coklat.
Sementara orang miskin tidak kebagian coklat itu nak. Oleh sebab itu, di pintu kasir ia tidak diperiksa.
Orang miskin akan cepat pemeriksaannya di hari kiamat sedangkan orang kaya, akan lambat pemeriksaannya.
Kelak, ada 2 soal pertanggungjawaban tentang harta :
● Darimana harta itu diperoleh?
● Dan ke mana harta itu dihabiskan?
Jika engkau ditakdirkan menjadi orang miskin harta maka…
BERSABARLAH SEJENAK, dengan kematian kemiskinan akan sirna.
BERBAIK SANGKA SELALU KEPADA ALLAH, mungkin dengan kemiskinan engkau mudah meraih Jannah.
SELALU BERPIKIRLAH POSITIF, barangkali jika engkau kaya belum tentu bisa lebih bertakwa.
JANGAN PERNAH MERASA MINDER, miskin dan kaya bukan tanda hina dan mulia.
Pengusaha harus siap sukses dan siap gagal.
Orang beriman pun harus siap kaya dan siap miskin.
BERBAHAGIALAH barangkali engkau masuk ahlul jannah karena mayoritas penghuni surga justru dari golongan fuqara wal masaakin.
Semoga bermanfaat.
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News