Lembutkan Suara, Pilih Jalan Kebaikan
foto: unsplash
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Seorang mukmin sejati adalah yang tutur katanya baik, lembut, dan penuh hikmah. Sebaliknya, perkataan kasar, penuh emosi, atau jauh dari kebijaksanaan adalah sifat yang tidak mencerminkan iman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Al-Qur’an mengabadikan nasihat Luqman Al-Hakim kepada anaknya:

“Dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Luqman: 19)

Nasihat ini mengingatkan kita untuk tidak berlebihan dalam berbicara dan menghindari meninggikan suara tanpa alasan yang tepat.

Hidup sering kali menghadapkan kita pada keterbatasan. Jika kita tidak mampu menjadi yang terbaik, setidaknya berusahalah untuk tidak menjadi yang terburuk.

Jika tidak bisa menjadi hebat, jadilah pribadi yang tidak menyusahkan.
Jika tidak mampu memberi, bertahanlah untuk tidak meminta-minta.

Ketika sakit datang, bersabarlah, karena waktu masih memberi kesempatan untuk berbuat baik sebelum ajal tiba.

Hidup bukan tentang siapa kita di masa lalu, melainkan siapa kita sekarang dan bagaimana kita mempersiapkan diri untuk kembali kepada-Nya dengan amal yang terbaik.

Seberkah-berkahnya pendidikan bukanlah gelar atau gengsi, melainkan terbentuknya pribadi yang santun, bermanfaat, dan rendah hati. Dunia bukan ajang untuk saling pamer, tetapi ladang untuk menanam kebaikan.

Saat hidup terasa berat:

Jika senyum terasa sulit, maka diam adalah pilihan untuk tidak menyakiti.
Jika mengeluh tak dapat dihentikan, setidaknya hindari menjadi seperti apa yang dikeluhkan.

Waktu Tak Akan Kembali

Penyesalan terbaik adalah usaha memperbaiki diri hari ini. Jika merasa terlambat, bersyukurlah, karena masih ada waktu untuk berubah. Pilihan terbaik adalah menjadi lebih baik dari sebelumnya, karena setiap detik yang berlalu tak akan pernah kembali.

Doa untuk Tetap Istiqamah
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, jadikanlah kami hamba-Mu yang istiqamah dalam menjalankan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu. Berilah kami ilmu yang bermanfaat, rezeki yang penuh keberkahan, dan amalan yang Kau terima.

“Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, waqina ‘adzabannar.”
Aamiin.

Hidup bukan sekadar perjalanan waktu, melainkan bagaimana kita mengisinya dengan makna. Pilihlah kebaikan di setiap langkah, karena itulah yang akan menjadi bekal abadi. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini