Buku dengan judul “Gerakan Islam Berkemajuan” yang disusun Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir siap diluncurkan bersamaan dengan Tanwir Muhammadiyah 2024 di Kupang awal Desember ini.
Buku yang diterbitkan oleh penerbit Suara Muhammadiyah dan Kompas setebal 750 halaman ini disusun oleh Haedar Nashir selama setahun. Buku ini setidaknya menguatkan sekaligus menegaskan bahwa gerakan Muhammadiyah sudah berjalan pada jalur gerakan yang benar.
“Buku ini menjelaskan secara teoritik dan faktual tentang Muhammadiyah sebagai eksemplar atau role-model dari Pandangan dan Risalah Islam Berkemajuan di dunia nyata,” kata Haedar pada Ahad (1/12/2024).
Berbagai capaian berupa prestasi, apresiasi dan pengakuan atas eksistensi dan majunya Muhammadiyah diberikan oleh berbagai pihak. Di antaranya dari para peneliti dan ilmuwan hebat internasional maupun nasional.
“Jadi Muhammadiyah bukan hanya bikin pernyataan pikiran dan risalah tentang Islam Berkemajuan, tetapi sejak kelahirannya sampai kini membuktikan diri sebagai Gerakan Islam Berkemajuan untuk kemajuan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta,” imbuh Haedar Nashir.
Haedar sebagai penulis, menjelaskan cukup detail bagaimana cara berpikir para peneliti dan ilmuwan dunia secara logis dan rasional memberikan apresiasi dan pujian tersebut atas apa yang sudah dilakukan oleh Muhammadiyah, sejak Persyarikatan ini berdiri hingga hari ini.
Misalnya apa yang disampaikan oleh Robert W Hefner Antropolog dan Pengamat Islam Boston University Amerika Serikat:
“Di bawah bayangan saya, Muhammadiyah merupakan kunci, karenanya Indonesia menjadi satu-satunya negara yang berhasil menjalankan amal sosial dan amal agamis yang boleh diamati sebagai model untuk seluruh dunia, tidak untuk organisasi muslim saja, tapi juga orang lain di negara-negara lain. Saya tegaskan bahwa negara yang paling berhasil mengembangkan format pendidikan Islam yang paling efektif, paling kini, dan paling Islami dalam arti modern adalah Indonesia. Dan organisasi yang paling memberikan sumbangan kepada keberhasilan itu adalah Persyarikatan Muhammadiyah.”
Senada dengan itu James L. Peacock Antropolog dari University of Carolina Amerika Serikat juga menyampaikan: “Dengan beratus-ratus cabang di seluruh kepulauan dan berjuta-juta anggota yang tersebar di seluruh negeri, Muhammadiyah memang merupakan pergerakan Islam yang terkuat yang pernah ada di Asia Tenggara. Sebagai pergerakan yang memajukan ajaran Islam yang murni, Muhammadiyah juga telah memberikan sumbangan yang besar di bidang kemasyarakatan dan pendidikan. Klinik-klinik perawatan kesehatan, rumah-rumah piatu, panti asuhan, di samping beberapa ribu sekolah menjadikan Muhammadiyah sebagai lembaga non-Kristen dalam bidang kemasyarakatan, pendidikan, dan keagamaan swasta yang utama di Indonesia. Aisyiah, organisasi wanitanya, mungkin merupakan pergerakan wanita Islam yang terbesar di dunia. Pendek kata Muhammadiyah merupakan suatu organisasi yang utama dan terkuat di negara terbesar kelima di dunia.”
Selain dua tokoh di atas, pada buku ini Haedar juga mengutip banyak lagi pendapat dan hasil penelitian ilmuwan dunia terkait kiprah dan sepak terjang Muhammadiyah sekaligus apresiasi atas cara berpikir Muhammadiyah yang tidak lain meneguhkan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam berkemajuan.
Selain memuat berbagai tanggapan, dan apresiasi yang dari peneliti dari luar negeri. Dalam buku ini sekaligus juga, menguatkan dokumen resmi Persyarikatan hasil Muktamar 48 Surakarta tentang Risalah Islam Berkemajuan. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News