Muhammadiyah dan Badan Gizi Nasional Bersinergi Wujudkan Program Makan Bergizi Gratis
Haedar Nashir bersama Dadan Hindayan usai penandatanganan MoU. foto: edi purwanto
UM Surabaya

Untuk mengatasi masalah gizi masyarakat Indonesia, Badan Gizi Nasional menjalin kerja sama dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam menyelenggarakan program makan bergizi gratis.

Nota kesepahaman (MoU) ini ditandatangani pada malam ramah tamah Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah yang berlangsung di Ballroom Harper Hotel , Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (3/12/2024) malam.

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menyampaikan bahwa untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia, diperlukan kerja sama dengan mitra strategis seperti Muhammadiyah, yang memiliki jaringan luas dari Sabang hingga Merauke.

Menurut Dadan, program ini selaras dengan fokus Muhammadiyah di bidang pendidikan dan kesehatan.

Saat ini, Badan Gizi Nasional tengah menjalankan proyek percontohan program makan bergizi gratis yang akan diperluas secara bertahap.

Pada Desember 2024, program ini melayani 150 orang dan direncanakan menjangkau hingga 3 juta penerima manfaat pada Januari 2025.

Target ini akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada April dan Juli mendatang.

Selain Muhammadiyah, sejumlah mitra strategis lain seperti TNI, pondok pesantren Nahdlatul Ulama, koperasi, pemerintah daerah, dan kementerian terkait turut dilibatkan untuk memastikan keberhasilan program.

Meskipun bekerja sama dengan berbagai pihak, Badan Gizi Nasional tetap bertanggung jawab atas pengawasan mutu program.

Dalam presentasinya, Dadan menekankan peran penting Muhammadiyah untuk mendukung pencapaian tujuan kesehatan nasional, serta meningkatkan asupan gizi dan kesadaran akan pola makan sehat di masyarakat.

Program Makan Bergizi yang dipaparkan memiliki tujuan umum untuk meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan gizi kelompok sasaran.

Secara khusus program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan akses makanan bergizi, pengetahuan gizi, dan pola makan sehat. Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan prestasi, partisipasi, kehadiran, serta pengurangan anak putus sekolah.

Semanatra itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir menegaskan, Muhammadiyah mendukung penuh program ini karena dampaknya yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

“Program ini diharapkan dapat mendorong kedaulatan pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional,” katanya.

Haedar juga menyebutkan bahwa Muhammadiyah telah memulai inisiatif serupa melalui Universitas Aisyiyah Yogyakarta dan Taman Kanak-Kanak Bustanul Athfal.

Ke depan, program ini akan diperluas dengan melibatkan Majelis Pemberdayaan Masyarakat serta seluruh wilayah dan daerah Muhammadiyah. (wh)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini