Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, menyampaikan Tanwir Muhammadiyah tahun ini menjadi momen penting bagi organisasi Islam yang telah berdiri lebih dari satu abad ini.
Kegiatan yang berlangsung pada 5-6 Desember 2024 ini mengambil tema “Menghadirkan Kemakmuran Untuk Semua”.
Kata dia, pemilihan Kupang sebagai lokasi Tanwir bukan tanpa alasan. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu daerah dengan keragaman budaya dan agama yang sangat kaya.
Sebagai daerah dengan mayoritas non-Muslim, kehadiran Muhammadiyah di NTT menunjukkan komitmen persyarikatan untuk menjalin hubungan harmoni lintas agama dan budaya.
“Pemilihan Kupang, NTT, sebagai tempat Tanwir dan Milad ini adalah bentuk apresiasi atas pengabdian dan kemajuan Muhammadiyah di NTT, khususnya Universitas Muhammadiyah Kupang,” ujar Haedar dalam pembukaan Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (4/12/2024)..
Lebih dari itu, imbuhnya, Tanwir ini menjadi peluang bagi Muhammadiyah untuk memperkenalkan nilai-nilai Islam berkemajuan kepada masyarakat luas, sambil menyerap kearifan lokal NTT sebagai inspirasi dalam gerakan kemanusiaan. Acara tersebut diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan Muhammadiyah di kawasan timur Indonesia.
Haedar juga mengungkapkan kebanggaannya atas kontribusi UMK, yang mayoritas mahasiswanya berasal dari komunitas Kristen-Katolik. Hal ini, menurutnya, menjadi bukti nyata bahwa Muhammadiyah adalah “untuk semua”.
Acara ini juga menjadi ajang penandatanganan sejumlah kerja sama strategis, termasuk Memorandum of Understanding (MoU) Program Makan Bergizi antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan Muhammadiyah. Presiden Prabowo secara simbolis juga memulai groundbreaking pembangunan Rumah Sakit Akademik UM Kupang secara virtual.
Dalam konteks visi kemakmuran, Haedar mengutip pemikiran Ibnu Khaldun tentang “al-Umran”, yang menekankan pentingnya manusia sebagai penggerak peradaban. Ia juga mengutip pandangan Bung Hatta dan Presiden Prabowo tentang ekonomi yang berkeadilan sebagai landasan kemakmuran bangsa.
“Kami percaya dengan spirit ekonomi kerakyatan berbasis kekeluargaan, gotong royong, dan keadilan sosial, Indonesia akan menjadi negeri yang makmur, seperti yang diidealkan dalam Islam: ‘Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur,’” tutup Haedar.
Dalam pidatonya, Haedar juga menyoroti pentingnya keadilan sosial sebagai bagian dari tujuan besar bangsa Indonesia.
Ia menekankan bahwa meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan potensi ekonomi yang besar, realitas menunjukkan masih adanya kesenjangan sosial yang signifikan.
“Indonesia telah lama dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa. Namun, kemakmuran itu belum merata dirasakan oleh seluruh rakyatnya,” ungkap Haedar.
Haedar mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk Muhammadiyah, untuk terlibat aktif dalam mendorong terciptanya keadilan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan pembangunan yang inklusif.
Haedar juga mengingatkan bahwa kemakmuran material harus disertai dengan nilai-nilai spiritual dan moral yang kokoh.
Muhammadiyah, menurutnya, memiliki peran strategis untuk membangun harmoni antara kemajuan ekonomi dan keadilan sosial yang berbasis nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Dalam kesemopatan itu, haedar juga menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kehadiran Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto
“Kami, atas nama Pimpinan Pusat dan keluarga Persyarikatan Muhammadiyah, secara khusus menyampaikan terima kasih atas perkenan kehadiran Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, pada pembukaan Tanwir dan Milad ke-112 di Universitas Muhammadiyah Kupang hari ini. Di tengah padatnya acara kenegaraan setelah kunjungan dan acara resmi di luar negeri, beliau menyempatkan hadir di acara ini,” katanya.
Haedar juga mengapresiasi kepercayaan Presiden terhadap kader Muhammadiyah yang telah diberikan amanah dalam Kabinet Indonesia Merah Putih.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Presiden atas kepercayaan kepada para kader kami untuk mengemban amanat di berbagai posisi strategis kabinet, yang menunjukkan penghargaan tinggi terhadap Muhammadiyah,” tegasnya. (wh)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News