Tergelincirnya Lisan
UM Surabaya

*) Oleh: Usama Nabhan Asshidiqy
Mahasiswa Al Azhar Mesir

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ العَبْدَ لَيَقُولُ الكَلِمَةَ لَا يَقُولُهَا إِلَّا لِيُضْحِكُ بِهَا النَّاسَ، يَهْوِي بِهَا أَبْعَدَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ، وَإِنَّهُ لَيَزِلُّ عَنْ لِسَانِهِ أَشَدَّ مِمَّا يَزِلُّ عَنْ قَدَمِهِ”. رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ فِي “شُعَبِ الإِيمَانِ”.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan sebuah kata, yang tidak ia ucapkan kecuali untuk membuat orang-orang tertawa, namun (karena kata itu) ia terjatuh ke dalam jurang yang lebih jauh daripada jarak antara langit dan bumi. Dan sesungguhnya seorang hamba tergelincir oleh lisannya lebih parah daripada tergelincir oleh kakinya.”
(HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

Penjelasan:

Hadis ini mengingatkan kita akan bahaya perkataan yang diucapkan hanya untuk membuat orang tertawa, meskipun terkadang orang melakukannya tanpa niat buruk. Rasulullah ﷺ menggambarkan bahwa perkataan yang hanya dimaksudkan untuk lelucon bisa menjauhkan seseorang dari rahmat Allah dan bisa menjerumuskan mereka ke dalam dosa yang sangat besar.

– *”يَهْوِي بِهَا أَبْعَدَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ”* (kata itu bisa menyebabkan seseorang terjatuh lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi) menunjukkan betapa besar dampak buruk yang bisa ditimbulkan oleh kata-kata yang salah. Sebuah ucapan yang tampaknya ringan bisa menyebabkan seseorang terjatuh ke dalam kesalahan yang sangat serius, seperti dosa besar atau perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

– *”وَإِنَّهُ لَيَزِلُّ عَنْ لِسَانِهِ أَشَدَّ مِمَّا يَزِلُّ عَنْ قَدَمِهِ”* (kata-kata yang terucap bisa lebih membahayakan daripada tergelincirnya kaki) menekankan bahwa kesalahan dalam berbicara, seperti mengucapkan kata-kata yang tidak baik atau menghina, bisa lebih merusak daripada kesalahan fisik yang terjadi karena tergelincir. Ini menunjukkan bahwa lisan adalah alat yang sangat kuat, dan kita harus berhati-hati dalam berbicara.

Secara keseluruhan, hadis ini mengajarkan kita untuk menjaga lisan dan berbicara dengan penuh pertimbangan. Ucapan yang kita anggap remeh bisa memiliki akibat yang sangat besar, baik di dunia maupun di akhirat.

Sebagai umat Muslim, kita dianjurkan untuk selalu berbicara dengan kebaikan dan menghindari kata-kata yang bisa menyakiti orang lain atau mendatangkan keburukan.

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini