UM Surabaya

Ayat-ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk berdoa dan menjanjikan pengabulan bagi setiap hamba-Nya.

Perintah ini adalah kabar gembira bagi kita semua. Allah Swt memberikan kesempatan yang sama kepada setiap hamba yang mau berdoa.

Kesempatan ini tidak boleh disia-siakan, melainkan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai bentuk penghambaan kita kepada-Nya.

Jamaah Salat Jumat Rahimakumullah

Kedua, doa adalah bentuk pengakuan akan kelemahan manusia.

Manusia adalah makhluk yang lemah dan selalu membutuhkan Allah SWT dalam setiap aspek kehidupannya. Dengan berdoa, seorang hamba menyadari keterbatasannya sekaligus mengagungkan kebesaran Allah SWT.

Doa juga merupakan komunikasi langsung dengan Sang Khalik. Semakin sering seorang hamba berdoa, semakin dekat hubungannya dengan Allah SWT.

Rasulullah saw bersabda:

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi)

Orang yang enggan berdoa adalah mereka yang terjebak dalam kesombongan. Sebaliknya, doa menjauhkan manusia dari sifat angkuh dan menanamkan kerendahan hati di hadapan Allah SWT.

Jamaah Salat Jumat Rahimakumullah

Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk berhenti berdoa, baik saat kita berada dalam limpahan nikmat maupun di tengah ujian hidup.

Selama kita masih bernapas, selama jantung masih berdetak, teruslah berdoa. Doa adalah senjata terbaik yang kita miliki.

Allah SWT Maha Mendengar, dan Dia memiliki cara-Nya sendiri untuk mengabulkan doa hamba-hamba-Nya.

Tetaplah memohon dengan penuh keyakinan, karena di balik setiap doa, ada rahmat dan pertolongan-Nya yang tak terbatas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini