*)Oleh: Sigit Subiantoro
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Semua orang pasti punya aib, entah siapapun dia. Yang terlihat baik punya aib, yang terlihat buruk pun punya aib. Lalu, sesama mahkluk yang punya keburukan, apakah pantas menggunjing satu sama lain?
Tak ada pembenaran apa pun tentang menggunjing aib orang lain. Apa lagi jika kita bahkan tak mengenal orang yang aibnya disingkap di dunia.
Lalu punya hak apa kita untuk menggunjingnya? Kemudian, jika kita diposisikan berada di dalam keadaan yang sama dengannya.
Diuji dengan ujian yang sama dengannya, dicoba dengan cobaan yang membuatnya harus memilih hawa nafsu atau agamanya. Apakah kita bisa menjamin untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dengannya. Benarkah?
Di sisi lain, sepercaya diri itukah kita bahwa ALLAH tak akan menyingkap aib kita nantinya? Jika tidak di dunia, bagaimana jika di negeri Akhirat yang abadi nanti?
Entahlah, saya memang bukannya tak pernah menggunjing seseorang, namun belakangan ini saya hanya merasa sangat terganggu jika mendengar berita buruk atau aib seseorang yang sama sekali tak saya kenal atau bahkan kenal?
Dengan sengaja atau tidak sengaja masuk ke telinga atau terbaca oleh saya. Rasanya hati saya tak nyaman karena mau tak mau harus menyimpan sesuatu yang buruk di dalam diri saya, perusak hati!
Penghuni dunia, kadang-kadang merasa lebih suci daripada yang lain, padahal bisa saja orang yang tersingkap aibnya itu punya kebaikan yang tak pernah bisa dilakukan oleh kalian. Dan bukankah amal-amal kalian para penggunjing bisa diambil oleh orang yang kalian gunjing kelak.
Bagaimana jika orang yang kalian gunjing itu sudah bertaubat dan Allah telah
mengampuninya?
Naudzubillah! Berhentilah berkata buruk! Tutupilah aib-aib, orang-orang yang kalian ketahui, sebagaimana kalian suka jika seseorang yang mengetahui aib kalian menutupinya dari orang lain. Atau, tak sukakah kalian jika ALLAH menutupi aib-aib kalian di dunia maupun di akhirat nanti?
Ingatlah sebuah kaidah bahwa balasan
sesuai dengan amal perbuatan!
(Semoga ALLAH memberi kita taufik sehingga
kita mudah untuk menjaga lisan kita dari
mengatakan perkataan-perkataan yang
buruk, dan menjaga hati kita dari merasa
lebih baik dari orang lain).
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News