*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Kalau Allah menginginkan seluruh makhluk memiliki hubungan dekat-Nya, namun setan dan jin justru berupaya untuk memutuskan hubungan dengan Sang Khalik.
Al-Qur’an menegaskan bahwa manusia yang memiliki hubungan yang dekat dengan Allah, maka sulit dijamah oleh dua makhluk buruk sifat itu.
Allah akan melindungi dari upaya jahat darinya. Namun kebanyakan dua makhluk itu tekun menyesatkan manusia, sehingga bukan hanya jauh dari Allah tetapi mudah untuk melakukan kemaksiatan dan kejahatan.
Kejahatan dan kemaksiatan yang dilakukan manusia tidak lepas dari peran setan dan jin, sehingga semakin jauh dari Allah dan sesat dari jalan-Nya.
Inspirator Kejahatan
Setan memiliki sifat buruk dan ingin sifat buruknya ditransfer dan diadopsi manusia. Sebagai sumber kejahatan, setan menyusun berbagai cara untuk menjadikan manusia jauh dari Allah.
Ketika jauh dari Allah itulah, maka mudah melakukan kejahatan. Salah satu contoh kejahatan yang dilakukan manusia adalah mempersekutukan Allah. Kejahatan terbesar ini dilakukan dengan menjadikan jin mitra.
Sebagai mitra maka manusia menjadikan jin bisa memperalatnya untuk meminta bantuan. Pertolongan jin itu tidak gratis, tetapi akan meminta timbal balik.
Al-Qur’an mengabadikan bahwa manusia sebenarnya memiliki kekuatan lebih dari jin. Namun manusia justru takut dengan jin.
Manusia meminta bantuan pada jin, dan akhirnya semakin tersesat serta bertambah jauh dari Allah. Hal ini termaktub sebagaimana firman-Nya :
وَّاَنَّهٗ كَا نَ رِجَا لٌ مِّنَ الْاِ نْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَا لٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَا دُوْهُمْ رَهَقًا
“Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.” (QS. Al-Jinn : 6)
Jin memang mudah dan bisa melakukan apapun yang diminta manusia, tetapi akan meminta imbalan. Misalnya, manusia ketika melewati tempat yang dianggap angker justru takut dan permisi kepada penguasa jalan.
Penguasa jalan itu adalah bangsa jin. Ketika melihat hal itu, maka jin pun meminta imbalan berupa ketergantungan pada jin. Ketika manusia sudah terpenuhi kebutuhannya, melalui perantaraan jin, maka jin pun meminta syarat tertentu.
Betapa banyak manusia memiliki kekuatan karena bantuan jin. Demikian pula manusia bisa kaya dengan menggunakan jasa jin. Semua itu dilakukan dengan imbalan, seperti mempersembahkan binatang tertentu, atau makanan tertentu yang diinginkan jin.
Ketika manusia tidak melakukan hal itu, maka jin pun tidak lagi memenuhi hajat manusia. Ketika manusia sudah kaya dengan bantuan jin, dan tidak menghentikan persyaratan yang diminta jin, maka jin itu menghalangi manusia dari harta itu. Manusia pun ditakut-takuti jatuh miskin bila tidak menyediakan apa yang diminta jin.
Pada umumnya, apa yang diminta jin berujung penyesatan manusia. Penyesatan itu akan membuat manusia mempersekutukan Allah dengan makhluk lain.