Ketika jin benar-benar menjadi pemimpin bagi manusia, dalam mempersekutukan Allah, maka mereka akan melakukan dosa dosa terbesar itu. Hal ini dianarasikan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :
اِنَّمَا سُلْطٰنُهٗ عَلَى الَّذِيْنَ يَتَوَلَّوْنَهٗ وَا لَّذِيْنَ هُمْ بِهٖ مُشْرِكُوْنَ
“Pengaruhnya hanyalah terhadap orang yang menjadikannya pemimpin dan terhadap orang yang menyekutukannya dengan Allah.” (QS. An-Nahl : 100)
Oleh karena itu, manusia yang mengikuti perintah jin maka otomatis akan merendahkan Allah.
Mereka tidak lagi tunduk dalam menegakkan syariat, tetapi juga menentang syariat. Ketika diperintah untuk menegakkan salat, mereka justru meninggalkan shalat karena mengikuti perintah jin.
Bahkan manusia rela mengorbankan anaknya, demi terpenuhinya hajat, seperti bisa berkuasa, menjadi orang kaya, mudah mendapatkan perempuan dan sebagainya
Iman Sebagai Benteng Kejahatan
Al-Qur’an menunjukkan bahwa keimanan yang kokoh akan menjadi pagar yang kuat dari godaan jin dan setan.
Allah menegaskan bahwa manusia yang memiliki hubungan dekat dan menggantungkan dirinya secara toral kepada Allah, maka Allah akan menjadi penghalang utama bagi masuknya jin dan setan.
Mereka yang beriman dan menjaga shalatnya serta secara total taat terhadap perintah-Nya, maka Allah akan menjadi pelindung dan tidak akan berpengaruh padanya. Hal ini diabadikan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya :
اِنَّهٗ لَـيْسَ لَهٗ سُلْطٰنٌ عَلَى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ
“Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan.” (QS. An-Nahl : 99)
Ketika seorang hamba dekat dengan Allah, maka ada tabir besar dan kuat yang menghalangi jin dan setan untuk mendekatinya.
Namun ketika manusia berpaling dan jauh dari perintah-Nya, maka mereka akan mudah melakukan perbuata-perbuatan terlarang.
Ketika situasi seperti ini maka Allah membiarkannya, sehingga setan leluasa menguasai dan mengarahkannya. Hal ini ditegaskan Al-Qur’an sebagaimana firman-nya :
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطٰنًا فَهُوَ لَهٗ قَرِیْنٌ
“Dan barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur’an), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya (QS. Az-Zukhruf : 36)