Ketika Kekayaan Menjadi Bahan Bakar Kemaksiatan
foto: shutterstock
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari

Banyak manusia mengira bahwa berlimpah kekayaan sebagai indikator kesuksesan hidup. Padahal, mereka yang berlimpah kenikmatan justru menjadi penopang bagi para pembangkang.

Dengan kata lain, kekayaan bukannya sebagai penebar bibit kebaikan, tetapi justru menjadi bahan bakar kemaksiatan.

Uniknya, semakin berbuat maksiat, kekayaannya semakin melimpah. Kondisi ini menjadi magnet hingga menyeret orang-orang yang lemah imannya untuk ikut arus, sehingga kemaksiatan semakin menyebar luas.

Melimpahnya Kekayaan

Allah memberi kenikmatan dan kekayaan kepada hamba yang dikehendaki. Hal ini sebagai ujian apakah dia mendekat atau justru menjauh dari Allah.

Bagi orang kafir, kekayaan dan kejayaan justru membuatnya menjauh dari Allah dan yakin bahwa kemakmuran yang diperoleh karena usahanya, bukan karena campur tangan Tuhan.

Dalam konteks ini, kekayaannya semakin bertambah dan kemaksiatan juga meningkat kuantitas dan kualitasnya.

Bagi orang kafir, bertambahnya kekayaan itu dipandang sebagai kebaikan hingga semakin leluasa berbuat kerusakan. Padahal dalam pandangan Allah, hal ini sebagai bentuk istidraj sehingga dosanya semakin menumpuk, sehingga siksaannya semakin menyakitkan. Hal ini diabadikan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya:

وَلَا يَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَنَّمَا نُمۡلِي لَهُمۡ خَيۡرٞ لِّأَنفُسِهِمۡ ۚ إِنَّمَا نُمۡلِي لَهُمۡ لِيَزۡدَادُوٓاْ إِثۡمٗا ۖ وَلَهُمۡ عَذَابٞ مُّهِينٞ

“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” (QS. Āli `Imrān:178)

Kekayaan yang melimpah membuatnya semakin lupa kepada Tuhannya, hingga terlena berbuat maksiat terus menerus.

Mereka bisa berbuat apa saja tanpa mengalami halangan. Para koruptor, penyuap, atau pemback up judi online merasa aman dengan perilaku menyimpangnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini