UM Surabaya

Terperdayanya orang yang lemah imannya juga terjadi pada saat Qarun memamerkan kekayaannya.

Qarun merupakan representasi orang terkaya. Dengan kekayaannya, memukau dan menghipnotis orang miskin.

Mereka menginginkan hidup kaya seperti Qarun. Hal ini dinarasikan Al-Qur’an sebagaimana firman-Nya:

فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوۡمِهِۦ فِي زِينَتِهِۦ ۖ قَالَ ٱلَّذِينَ يُرِيدُونَ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَا يَٰلَيۡتَ لَنَا مِثۡلَ مَآ أُوتِيَ قَٰرُونُ إِنَّهُۥ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٖ

“Maka keluarlah Qarūn kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia, “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarūn; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar”. (QS. Al-Qaşaş:79)

Sebagai representasi orang yang membangkang pada perintah Allah, gaya hidup Qarun telah mempengaruhi sekaligus memperdaya orang yang miskin dan lemah imannya.

Mereka tanpa sadar bahwa gaya hidup Qarun yang sombong dan tak tahu diri berujung pada musnahnya harta dan kekayaannya.

Allah mengakhiri hidup para pembangkang, dengan menenggelamkan Qarun beserta seluruh propertinya.

Tenggelamnya Qarun beserta seluruh hartanya terjadi ketika dia berada pada puncak keserakahan dan kesombongan.

Hal yang sama juga terjadi pada Fir’aun yang ditenggelamkan ketika di puncak kekuasaan dan kesombongannya.

Demikian pula apa yang menimpa Abu Jahal, yang mati terbunuh ketika di puncak kesombongannya saat perang Badar.

Allah memerintahkan kepada kita untuk melihat bagaimana akhir kehidupan manusia yang sombong dan angkuh ketika di puncak kesuksesan.

Hal ini selaras dengan apa yang diperintahkan Allah sebagaimana firman-Nya:

قُلۡ سِيرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَٱنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُجۡرِمِينَ

“Katakanlah, “Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa.” (QS. An-Naml:69)

Para pendosa berakhir tragis. Mereka hancur dan tamat riwayatnya ketika berada di puncak kesombongan.

Kekayaannya justru menjadikan dirinya menjadi pembangkang. Ketika di puncak kesombongan itulah, Allah menghinakan dan melenyapkan seluruh piranti dan kekuasaannya. (*)

Surabaya, 11 Desember 2024

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini