Karya Mahasiswa Muhammadiyah Berjaya di Festival Film Internasional
UM Surabaya

Film pendek 2Yoel, karya mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), berhasil meraih penghargaan Best Fiction Short Film Award dalam kategori Komedi di ajang bergengsi 7th PRISM UBD Short Film Festival 2024. Festival ini diadakan oleh Universiti Brunei Darussalam pada awal Desember lalu.

Sutradara 2Yoel, Ergia Maharani Putri, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. Ia menyebut, dapat menciptakan film yang diterima oleh masyarakat saja sudah menjadi sebuah prestasi besar.

“Ini pengalaman pertama saya. Bisa masuk festival seperti ini adalah sebuah mimpi yang akhirnya terwujud,” ujarnya kepada Humas UMY, Selasa (10/12/2024).

2Yoel berkisah tentang perjuangan seorang tuyul menyelesaikan misinya untuk menghasut seorang anak bernama Alif agar terjerumus dalam peradaban mereka. Namun, Alif yang sangat religius membuat misi itu penuh tantangan.

Dalam cerita ini, tuyul bahkan rela berkorban hingga menghadapi situasi sulit, seperti kepanasan, demi menjalankan tugasnya. Momen penting muncul saat Alif lupa membaca doa sebelum tidur, memberikan celah bagi tuyul untuk mendekatinya.

Ergia mengungkapkan bahwa ide cerita film ini terinspirasi dari mitos tentang peradaban jin yang konon lebih maju dibandingkan manusia. Namun, kisah tersebut dikemas secara ringan dengan nuansa humor yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Penggarapan film ini menghadirkan tantangan tersendiri, terutama karena tema religi yang diangkat dalam balutan komedi.

“Mengangkat isu agama itu cukup sensitif. Kami harus ekstra hati-hati dalam pengembangannya agar cerita tetap diterima oleh berbagai kalangan,” jelas Ergia.

Yang membuat 2Yoel istimewa adalah keberhasilannya memadukan unsur humor dengan nilai-nilai religi. Film ini juga dirancang ramah anak, sehingga bisa dinikmati oleh semua usia.

Melalui film ini, Ergia berharap penonton mendapatkan pesan moral penting, seperti menjauhi perilaku buruk seperti mencuri dan menjaga keimanan sejak dini.

“Apa pun godaannya, keimanan kita ditentukan oleh pilihan kita sendiri. Bagaimana kita tetap teguh dalam iman atau justru sebaliknya,” pungkasnya. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini