Hal tersebut tiada lain karena hikmah dan rahmat-Nya. Ayat ini dan yang semisal dengannya merupakan dalil yang paling jelas yang menunjukkan keumuman risalah Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wasallam) kepada semua makhluk, seperti yang telah dimaklumi dari pokok-pokok agamanya, dan seperti apa yang telah ditunjukkan oleh dalil Al-Qur’an dan sunnah dalam banyak ayat dan hadis. Antara lain ialah firman-Nya:
ูููู ููุง ุฃููููููุง ุงููููุงุณู ุฅููููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุฅูููููููู ู ุฌูู ููุนุงู
Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua.” (Al-A’raf: 158)
Firman Allah (Subhanahu wa Ta’ala).:
ุชูุจุงุฑููู ุงูููุฐูู ููุฒูููู ุงููููุฑููุงูู ุนููู ุนูุจูุฏููู ููููููููู ููููุนุงููู ูููู ููุฐููุฑุงู
Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Al-Furqan: 1)
Di dalam hadis Sahihain dan lain-lainnya disebutkan melalui hadis yang mutawatir dalam berbagai peristiwa, bahwa Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) mengirimkan surat-suratnya kepada semua raja dan pemimpin kabilah, baik yang Arab maupun yang ‘ajam, baik mereka yang mengerti baca dan tulis maupun yang ummi, sebagai pengamalan dari perintah Allah (Subhanahu wa Ta’ala) Beliau (shallallahu ‘alaihi wasallam) dalam surat-suratnya itu mengajak mereka untuk menyembah kepada Allah (Subhanahu wa Ta’ala).
Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma’mar, dari Hammam, dari Abu Hurairah, dari Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) yang bersabda:
ยซููุงูููุฐูู ููููุณูู ุจูููุฏูููุ ููุง ููุณูู ูุนู ุจูู ุฃูุญูุฏู ู ููู ููุฐููู ุงููุฃูู ููุฉู: ูููููุฏูููู ููููุง ููุตูุฑูุงููููู ููู ูุงุชู ููููู ู ููุคูู ููู ุจูุงูููุฐูู ุฃูุฑูุณูููุชู ุจููู ุฅููููุง ููุงูู ู ููู ุฃููููู ุงููููุงุฑูยป
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, tiada seorang pun yang telah mendengarku dari kalangan umat ini, baik yang Yahudi ataupun yang Nasrani, lalu ia mati dalam keadaan tidak beriman kepada risalah yang aku bawa, melainkan ia termasuk ahli neraka. (Riwayat Imam Muslim)
Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) telah bersabda:
ยซุจูุนูุซูุชู ุฅูููู ุงููุฃูุญูู ูุฑู ููุงููุฃูุณูููุฏูยป
Aku diutus untuk kulit merah dan kulit hitam.
Dan Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) telah bersabda pula:
ยซููุงูู ุงููููุจูููู ููุจูุนูุซู ุฅูููู ููููู ููู ุฎูุงุตููุฉู ููุจูุนูุซูุชู ุฅูููู ุงููููุงุณู ุนูุงู ููุฉูยป
Dahulu seorang nabi diutus khusus untuk umatnya, sedangkan aku diutus untuk umat manusia seluruhnya.
ููุงูู ุงููุฅูู ูุงู ู ุฃูุญูู ูุฏู: ุญูุฏููุซูููุง ู ูุคูู ูููุ ุญูุฏููุซูููุง ุญูู ููุงุฏุ ุญูุฏููุซูููุง ุซูุงุจูุชู ุนููู ุฃูููุณูุ ุฑูุถููู ุงูููููู ุนููููู: ุฃูููู ุบูููุงู ูุง ูููููุฏููููุง ููุงูู ููุถุน ููููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุถููุกู ููููููุงูููููู ููุนูููููููุ ููู ูุฑูุถูุ ููุฃูุชูุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุฏูุฎููู ุนููููููู ููุฃูุจูููู ููุงุนูุฏู ุนูููุฏู ุฑูุฃูุณููู ููููุงูู ูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู: “ููุง ูููุงููุ ูููู: ููุง ุฅููููู ุฅููููุง ุงูููููู” ููููุธูุฑู ุฅููู ุฃูุจููููุ ููุณูููุชู ุฃูุจููููุ ูุฃุนูุงุฏู ุนููููููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ูุ ููููุธูุฑู ุฅููู ุฃูุจูููุ ููููุงูู ุฃุจูููู: ุฃุทูุนู ุฃูุจูุง ุงููููุงุณูู ุ ููููุงูู ุงููุบููุงู ู:: ุฃุดูููุฏู ุฃู ููุง ุฅูููู ุฅููููุง ุงูููููู ูุฃูููููู ุฑูุณูููู ุงููููุ ููุฎูุฑูุฌู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ูููููู ููููููู: “ุงููุญูู ูุฏู ูููู ุงูููุฐูู ุฃุฎูุฑูุฌููู ุจูู ู ููู ุงููููุงุฑู”
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muammal, telah menceritakan kepada kami Hammad, telah menceritakan kepada kami Sabit, dari Anas r.a. yang mengatakan bahwa ada seorang anak Yahudi yang biasa menyuguhkan air wudu buat Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) dan mempersiapkan sepasang terompahnya. Lalu anak itu sakit keras, dan Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) datang kepadanya, lalu masuk menemuinya, sedangkan kedua orang tua si anak berada di dekat kepalanya. Maka Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda kepadanya: Hai Fulan, katakanlah, “Tidak ada Tuhan selain Allah!” Lalu anak itu memandang kepada ayahnya, dan si ayah diam. Lalu Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) mengulangi perintahnya itu, dan si anak kembali memandang kepada ayahnya. Akhirnya si ayah berkata, “Turutilah kemauan Abul Qasim!” Maka si anak berkata: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan engkau adalah utusan Allah. Maka Nabi (shallallahu ‘alaihi wasallam) keluar seraya bersabda: Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari neraka melalui aku.
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam kitab sahihnya. Masih banyak ayat serta hadis yang menunjukkan bahwa Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) diutus untuk segenap umat manusia. (*)
Untuk mendapatkanย updateย cepat silakan berlangganan diย Google News