Aisyiyah meyakini bahwa untuk mencapai tujuan besar organisasi, yaitu menjunjung tinggi ajaran Islam dan mewujudkan masyarakat Islam yang seutuhnya, dakwah harus dilakukan sebagai bagian dari tanggung jawab setiap Muslim.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP)B Aisyiyah Salmah Orbayinah dalam acara Song-Song Tanwir I ‘Aisyiyah pada Ahad (29/12/24), dengan tema “Belajar dari Praktik Baik untuk Pengembangan Program Sebagai Upaya Dinamisasi Perempuan Berkemajuan Mewujudkan Indonesia Berkeadilan.”
Salmah menyatakan bahwa dakwah yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah berlandaskan prinsip amar ma’ruf nahi munkar, dengan mengedepankan hikmah, kebijaksanaan, dan musyawarah, serta selalu berlandaskan pada ketahwaan kepada Allah.
Dalam pelaksanaannya, dakwah ini dilakukan dengan berbagai strategi untuk mewujudkan tujuan ‘Aisyiyah, yaitu menciptakan masyarakat yang lebih adil.
Salmah mengungkapkan bahwa dakwah yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah, baik secara implisit maupun eksplisit, bertujuan untuk menciptakan keadilan.
Keadilan yang dimaksud bukan hanya dalam konteks hukum, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan.
Namun, ia juga mengingatkan agar Aisyiyah tidak berhenti dan terus berupaya memperluas gerakan dakwahnya, melakukan evaluasi, dan mengawal pelaksanaan keadilan dalam skala yang lebih luas.
Acara yang diselenggarakan secara daring ini diikuti oleh hampir seribu peserta, dengan sepuluh narasumber yang mewakili Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah Aisyiyah.
Mereka memaparkan berbagai bentuk kerja dakwah yang telah dilakukan di berbagai bidang, seperti pendidikan, dakwah di daerah pelosok, lingkungan hidup, pendampingan hukum, pendampingan korban kekerasan, kesehatan, kebudayaan, ekonomi, advokasi kebijakan, serta tabligh di komunitas suku Tengger.
Sri Moxsa Djalamang berbagi pengalaman dari Aisyiyah Banggai yang melakukan pendampingan bagi masyarakat Suku Loinang di Dusun Tombiobong.
“Kami tidak membawa agama, tapi membawa dakwah al-ma’un, dengan perhatian mendalam yang menggerakkan mereka untuk berpartisipasi,” ujar Sri Moxsa, yang akrab disapa Kele Inang.
Pendekatan dakwah yang dilakukan oleh Aisyiyah Banggai dimulai dari rumah ke rumah, menggunakan bahasa lokal untuk membangun hubungan yang lebih dekat.
“Selama sekitar setahun, kami rutin datang, memberikan sembako, dan bertanya kabar, sehingga kami dapat memahami pola konsumsi mereka dan membangun kenyamanan,” tambahnya.
Melalui pendekatan ini, Aisyiyah Banggai kemudian melakukan berbagai program seperti edukasi kesehatan, pangan, PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), pendidikan, perekonomian, dan penyediaan air bersih. Program ini berhasil membawa penghargaan SDG’S Award 2024 dari pemerintah Indonesia.
Di Lahat, selain memberdayakan ekonomi perempuan marginal di 13 desa, ‘Aisyiyah juga menjadi pelopor dalam mendampingi penyandang disabilitas agar dapat diterima di dunia kerja.
Melalui pelatihan dan kerjasama dengan berbagai pihak, Aisyiyah membuka kesempatan magang dan pekerjaan bagi orang muda dengan disabilitas.
Di Muna Barat, Aisyiyah mengadvokasi penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk pencegahan perkawinan anak dan mendorong pengadilan agama untuk menggelar sidang di luar pengadilan, guna memberi akses kepada pasangan yang belum mencatatkan perkawinan mereka secara resmi.
Gerak dakwah Aisyiyah ini tidak hanya melibatkan perempuan sebagai agen perubahan, tetapi juga membuktikan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil.
Rahmah Susanti, dari PWA Kalimantan Barat, juga menegaskan pentingnya peran perempuan dalam gerakan lingkungan hidup.
Menurutnya, perempuan tidak hanya dapat mengajarkan pola hidup ramah lingkungan di keluarga, tetapi juga mampu menjadi penggerak di masyarakat.
“Perempuan lebih cenderung untuk mendaur ulang, meminimalkan limbah, membeli produk ramah lingkungan, serta menghemat air dan energi di rumah tangga,” ujarnya.
Praktik dakwah yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah ini menunjukkan bukti nyata kontribusi perempuan dalam mewujudkan Indonesia yang berkeadilan, dan membuktikan komitmen Aisyiyah dalam mendukung pembangunan yang berfokus pada keadilan sosial bagi semua lapisan masyarakat. (suri)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News