Tambahlah Akhlak Baik, Ingat Akhirat
foto: adobestock
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Daripada menyibukkan diri dengan rencana menyambut tahun baru, bukankah lebih baik kita mengisi waktu dengan mempersiapkan amal untuk akhir kehidupan?

Setiap detik yang berlalu sejatinya adalah pengingat bahwa umur kita semakin berkurang. Perputaran jarum jam, hari-hari yang berganti, hingga lembaran kalender yang kita sobek, semua itu membawa kita semakin dekat pada peristirahatan terakhir.

Tahun demi tahun berlalu, waktu tak pernah berhenti. Kita telah melihat malaikat maut mencabut nyawa teman-teman, saudara, bahkan keluarga kita. Tidakkah itu cukup menjadi pengingat bahwa cepat atau lambat kita juga akan menyusul mereka?

Mengapa kita tidak segera bertobat dan mempersiapkan bekal amal saleh untuk kehidupan abadi di akhirat?

Rasulullah saw bersabda, dari Abdullah bin Umar RA:

“Orang mukmin yang paling utama adalah yang paling baik akhlaknya. Dan orang mukmin yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian serta yang paling baik dalam mempersiapkan bekal untuk akhiratnya. Itulah orang-orang yang cerdas.”
(HR. Ibnu Majah, no. 3454, dalam sahih Ibni Majah)

Imam Al-Ghazali rahimahullah dalam Ihya Ulumuddin menyebutkan:

“Mengingat kematian adalah kunci bagi hati yang lalai. Barang siapa sering mengingat kematian, ia akan memperbaiki hidupnya dan menguatkan amalnya.”

Syaikh Bin Baz rahimahullah berkata:

“Bisa jadi ajal itu sudah dekat sementara engkau masih lalai. Banyak orang yang di waktu pagi tidak mendapati waktu sore, atau yang di waktu sore tidak mendapati waktu pagi. Ada yang tidur dan tidak pernah bangun kembali. Orang yang cerdas adalah mereka yang selalu bersiap-siap dan berhati-hati untuk kehidupan akhirat.” (Syarh Riyadhush Shalihin, 1/245)

Al-Qur’an pun telah mengingatkan kita tentang tujuan hidup ini:

“Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia memperoleh kemenangan.” (QS. Ali Imran: 185)

Rasulullah saw juga bersabda:

“Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan kelezatan, yaitu kematian.”
(HR. Tirmidzi, no. 2307, hasan sahih)

Marilah kita memohon kepada Allah agar diberikan taufik dan hidayah dalam menjalani ketaatan. Semoga kita wafat dalam keadaan husnul khotimah.

Ya Allah, jadikan kami termasuk hamba-hamba-Mu yang senantiasa mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk akhirat. Aamiin. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini