*) Oleh: Muhammad Nashihudin MSI,
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Tmur
Beredar matahari dan bulan pada porosnya yang selalu tunduk akan ketetapan Allah SWT menjadikan bumi ini semakin tua, akan usang pada waktunya sesuai dengan irodahNya.
Tanda tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT membuat manusia semakin yakin dan menyadari bahwa bumi ini ada yang mengendalikan dan memelihara dengan sempurna tanpa kantuk dan tidak lelah yaitu Allah SWT.
Maka dengan adanya fenomena di alam jagad ini semua yang ada di dalam nya tidak ada yang abadi dengan ditandai akan adanya hari qiyamat.
Oleh karena itu maka manusia harus bersyukur atas segala nikmat nikmatNya dan jangan lupa berbekal untuk hari esok agar sukses di dunia dan akhirat.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاٰ يَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ ۖ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَا رَ فَاِ ذَا هُمْ مُّظْلِمُوْنَ
“Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan,
وَا لشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗ ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ
“dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui.”
وَا لْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَا زِلَ حَتّٰى عَا دَ كَا لْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ
“Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.”
لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَاۤ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَا بِقُ النَّهَا رِ ۗ وَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
“Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Ya-Sin 36: Ayat 37- 40)
1. Mempersiapkan bekal untuk hari esok dengan amal shaleh
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”
2. Jangan lupa kepada Allah SWT
وَلَا تَكُوْنُوْا كَا لَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَ نْسٰٮهُمْ اَنْفُسَهُمْ ۗ اُولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.” (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18- 19)
3. Senantiasa beramal shaleh dan washiyat kebaikan untuk menggapai bahagia
وَا لْعَصْرِ
“Demi masa.”
اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَفِيْ خُسْرٍ
“Sungguh, manusia berada dalam kerugian,”
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ
“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-‘Asr 103: Ayat 3)